Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Kali Menjabat, Bisakah Donald Trump Ikut Pilpres AS Lagi?
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Bos Starbucks Pertimbangkan Ikut Pilpres AS 2020

Senin, 28 Januari 2019 - 13:25:00 WIB
Mantan Bos Starbucks Pertimbangkan Ikut Pilpres AS 2020
Howard Schultz (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Mantan CEO Starbucks Howard Schultz mempertimbangkan akan maju dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Namun pria yang lama mendukung Partai Demokrat itu tak akan maju dari jalur partai, melainkan mewakili independen.

Schultz memulai dengan membangun jaringan di 50 negara bagian sebagai jalan menuju pencalonannya pada pilpres yang akan digelar pada 2020.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Schultz akan blusukan ke penjuru AS selama 3 bulan mendatang sekaligus mempromosikan bukunya, sebelum memutuskan untuk maju dalam pilpres.

Maju sebagai calon independen bukan hal mudah, meskipun Schultz seorang miliarder. Hanya sedikit kandidat yang maju dalam pilpres AS dari jalur independen.

Dia sadar akan kritikan tersebut, namun tak menghalanginya untuk terus maju lewat jalur independen.

"Saya tentu siap menghadapi orang-orang sinis serta para penentang yang mengatakan bahwa (keputusan) ini tidak bisa dilakukan. Saya tidak setuju dengan mereka. Saya rasa, bukan orang Amerika yang mengatakan, bahwa hal ini tidak bisa dilakukan," kata Schultz, dikutip dari Bloomberg, Senin (28/1/2019).

Soal alasannya tidak mau maju dari Demokrat, Schultz menjelaskan partai tersebut telah berubah, tak sesuai lagi dengan harapannya.

"Saya merasa, jika mencalonkan diri sebagai seorang Demokrat, saya harus tidak jujur mengatakan hal-hal yang tidak saya percaya, karena sejauh ini partai itu telah bergeser ke kiri," ujarnya.

"Ketika saya mendengar orang-orang mendukung program pemerintah soal perguruan tinggi gratis, biaya perawatan kesehatan gratis, dan pekerjaan dari pemerintah gratis untuk semua orang, selain utang 21 triliun dolar AS. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa membayar itu semua jika tidak membuat negara bangkrut?" Kata Schultz lagi.

Pria yang dibesarkan di Canarsie, Brooklyn, itu menjadi miliarder setelah berperan dalam mendirikan gerai kafe Starbucks. Perusahaan memulainya dari tujuh gerai di Seattle sebelum membentuk rantai kedai kopi global dengan lebih dari 350.000 karyawan di seluruh dunia.

Dia juga dikenal sebagai pemimpin perusahaan yang progresif, menawarkan tunjangan kesehatan penuh bagi karyawan tetap maupun paruh waktu, serta mitra lokal di masing-masing negara.

Dengan perkiraan kekayaan bersih 3,3 miliar dolar AS, pria 65 tahun itu merupakan salah satu dari beberapa miliarder yang disebut-sebut akan maju dalam pilpres AS.

Pengusaha lain yang akan maju adalah pemilik perusahaan investasi Tom Steyer. Mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg juga mempertimbangkan ikut pilpres melalui Demokrat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut