Mantan Mata-Mata Skripal Diracuni, Polisi Inggris Ungkap Pelaku Ke-3
LONDON, iNews.id - Kepolisian Inggris mengidentifikasi satu pelaku lagi terkait penyerangan menggunakan zat kimia pelumpuh saraf Novichok terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal.
Skripal dan anaknya, Yulia, lolos dari maut, setelah terpapar Novichok di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu.
Perdana Menteri Theresa May sebelumnya mengungkap identitas dua pelaku yang disebut sebagai anggota intelijen militer Rusia, GRU, yakni Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov.
Menurut laporan surat kabar Inggris, The Telegraph, pria ketiga itu juga anggota GRU. Perannya adalah menjalankan misi pengintaian terhadap Skripal sebelum melakukan percobaan pembunuhan.
Skripal merupakan mantan mata-mata Rusia yang membelot ke Inggris dan bergabung dengan organisasi intelijen MI6. Dia sempat dipenjara di Rusia sebelum dibebaskan melalui program pertukaran tahanan Inggris-Rusia.
Sementara itu Rusia membantah tuduhan, dua pria tertuduh itu merupakan anggota intelijen dan terlibat percobaan pembunuhan. Presiden Vladimir Putin sampai angkat bicara dan menjelaskan mereka merupakan warga sipil yang tidak terlibat dalam aksi kriminal.
Namun beberapa hari lalu, kelompok investigasi Inggris, Bellingcat, membuktikan bahwa Borishov merupakan anggota GRU.
Bellingcat menyebut Boshirov merupakan nama lain dari Anatoly Chepiga, seorang anggota intelijen militer yang pernah mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Rusia dari Putin pada 2014. Bellingcat memperkuat laporannya dengan menyertakan foto indentik antara Boshirov dan Chepiga (Boshirov saat muda).
Editor: Anton Suhartono