Mantan Pemain NBA Ini Didenda Rp20 Juta karena Tak Lihat Bendera China saat Lagu Kebangsaan
BEIJING, iNews.id - Guerschon Yabusele, mantan pemain bola basket NBA yang kini bermain untuk klub China, Nanjing Tongxi Monkey King, dihukum denda 10.000 yuan atau sekitar Rp20 juta.
Denda dijatuhkan terhadap pria asal Prancis itu karena dia tak melihat bendera China saat lagu nasional diputar, sebelum pertandingan yang berlangsung pada Jumat pekan lalu.
Menurut aturan, para pemain yang berlaga di Chinese Basketball Association (CBA) diharuskan melihat simbol nasional saat lagu kebangsaan 'March of the Volunteers' diperdengarkan.
Rekaman stasiun televisi menunjukkan Yabusele menundukkan kepala saat lagu kebangsaan.
Dalam keterangan CBA, seperti dikutip dari AFP, Senin (9/12/2019), disebutkan, Yabusele juga diberi peringatan keras selain dihukum denda.
Sementara itu pria yang pernah bermain untuk Boston Celtics selama dua musim sebelum bergabung dengan klub di CBA, belum mengomentari insiden tersebut.
Pemerintah China di bawah Presiden Xi Jinping mengesahkan undang-undang terkait simbol negara pada 2017. Isinya menghukum siapa pun yang tidak menghormati lagu kebangsaan dengan kurungan selama 3 tahun.
Kasus ini menjadi viral dan memicu komentar dari warganet China.
"Dia senang mendapat uang di China, tapi tidak menghargainya," kata warganet, di Weibo.
"Pemain ini harus segera diusir dan klub dan didiskualifikasi dari kompetisi," kata netizen lain.
Namun banyak pula yang menganggap hukuman itu terlalu keras.
"Ini omong kosong. Pertama, dia bukan orang China. Selain itu, dia berdiri dan tidak membuat gerakan menghina," kata warganet.
"Dia menunduk. Memangnya kenapa? Di zaman apa CBA ini ada? Sudah 50 tahun tertinggal," ujar yang lain.
Yabusele bukan atlet asing pertama yang melanggar aturan patriotik di Cina. Tahun lalu, pemain sepak bola Shandong Luneng asal Brasil Diego Tardelli dikenai larangan satu pertandingan karena mengusap wajah saat lagu kebangsaan.
Editor: Anton Suhartono