Mariah Carey Tampil di Saudi, Abaikan Ancaman ISIS dan Seruan Boikot
RIYADH, iNews.id - Mariah Carey, salah satu musisi ternama di dunia, tampil menyanyi di Arab Saudi, Kamis (31/1/2019) untuk pertama kalinya. Dia mengabaikan seruan banyak perempuan Saudi agar membatalkan konsernya untuk menunjukkan dukungan bagi sejumlah aktivis HAM perempuan yang ditahan di negara itu.
Carey merupakan penyanyi paling terkenal yang menggelar konser di Arab Saudi, sejak negara kerajaan itu melonggarkan kebijakan-kebijakan ketatnya terkait hiburan dan musik sebagai bagian dari upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman merombak ekonomi dan mengubah kehidupan masyarakatnya.
Para aktivis mengatakan, konser Carey merupakan usaha pemerintah untuk menutupi citra buruk negara itu menyusul pembunuhan pengeritik Saudi, Jamal Khashoggi, 2 Oktober lalu, di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
"Ketika menerima tawaran untuk tampil di hadapan penonton internasional tanpa membeda-bedakan gender, Mariah Carey menerima kesempatan itu sebagai langkah positif menuju penghapusan segregasi gender," kata tim manajemen Carey, kepada The Associated Press, , Jumat (1/2/2019).
Otoritas Urusan Hiburan Arab Saudi berencana menghadirkan nama-nama besar di dunia dalam berbagai konser dan pertandingan olahraga. Musisi-musisi besar seperti Carey dikabarkan menerima bayaran belasan hingga puluhan juta dolar.
Sebelumnya, konser Carey juga menerima ancaman dari kelompok ekstrimis Negara Islam (ISIS). ISIS menyerukan kepada pengikutnya untuk mengebom konser Carey di Saudi.
ISIS dikabarkan menyerukan para pengikutnya untuk menghentikan acara yang dianggap tidak Islami itu. Gambar bendera ISIS juga muncul dalam poster promosi acara yang sudah diedit dan disebar secara online.
Dalam poster itu, ISIS mengajak para pengikutnya untuk menjadikan konser itu sebagai sasaran serangan.
Diva pop itu tampil pada Kamis malam sebagai bagian dari turnamen golf internasional pertama negara itu. Mariah Carey menjadi salah satu pengisi acara bersama sejumlah bintang, seperti DJ Tiesto dari Belanda, penyanyi Yaman-Uni Emirat Arab Balqees Fathi, dan rapper Jamaika Sean Paul.
Editor: Nathania Riris Michico