Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Masyarakat Singapura Harus Belajar Hidup Berdampingan dengan Covid

Rabu, 12 Mei 2021 - 08:32:00 WIB
Masyarakat Singapura Harus Belajar Hidup Berdampingan dengan Covid
Masyarakat Singapura diminta belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Para pejabat Singapura menekankan wabah Covid-19 tak serta merta akan hilang begitu saja. Masyarakat negara itu harus belajar untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.

Ada beberapa faktor yang mendasari di antaranya varian baru virus corona yang semakin mengkhawatirkan karena lebih menular, terutama B1617 asal India, serta kondisi negara.

Singapura tak seperti negara lain yang bisa menerapkan lockdown total dalam jangka waktu yang lebih lama. Sebagai negara kecil dan mengandalkan perekonomian dari negara lain, Singapura tak bisa terus menerus menutup perbatasan.

“Kita adalah titik merah kecil yang terhubung sepenuhnya dengan dunia. Perdagangan serta perjalanan merupaakan sumber kehidupan kita. Bagi kita, ini bukan hanya bagus untuk dimiliki, tapi eksistensial," kata menteri pendidikan Lawrence Wong yang juga memimpin gugus tugas Covid-19, dikutip dari The Straits Times, Rabu (12/5/2021).

Dia menegaskan Singapura hanya bisa menutup perbatasan dalam waktu singkat.

Pandangan ini disampaikan di tengah peningkatan tajam kasus penularan lokal Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Sejauh ini ada 11 klaster aktif baru, setelah Singapura tak mengalami kasus lokal selama beberapa bulan.

Singapura mencatat penambahan harian 13 kasus penularan lokal pada Selasa (11/5/2021), menambah jumlah total kasus menjadi 78 sepanjang Mei. Ini meningkat dibandingkan 55 kasus pada April dan hanya 9 pada Maret.

Sementara itu Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengatakan kepada parlemen kemarin, hingga 9 Mei, sekitar 1,2 juta penduduk Singapura, 20 persen dari total populasi 5,7 juta jiwa, sudah menjalani vaksinasi Covid-19 penuh atau dua dosis.

Selain itu 1,8 juta lainnya sudah mendapatkan satu dosis sejak kampanye vaksinasi digulirkan pada Desember 2020.

Singapura menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna. Negara itu juga sudah mendapat kiriman vaksin Sinovac dari China pada Februari lalu namun penggunaannya masih dalam pertimbangan.

Menurut Gan, otoritas kesehatan masih mengevaluasi penggunaan vaksin Sinovac. Pengadaan vaksin Sinovac sebagai upaya untuk mengamankan portofolio yang beragam.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut