Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dampak Perang Gaza: Kampus Eropa Balik Badan, Tolak Kolaborasi dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Max Planck Sebut 100.000 Warga Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Ini Perinciannya

Selasa, 25 November 2025 - 13:03:00 WIB
Max Planck Sebut 100.000 Warga Gaza Tewas akibat Serangan Israel, Ini Perinciannya
Institut Penelitian Demografi Max Planck yang berbasis di AS mengungkap temuan mengejutkan, jumlah warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Institut Penelitian Demografi Max Planck yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengungkap temuan mengejutkan, jumlah warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 diperkirakan menembus 100.000 orang. Angka itu jauh lebih tinggi daripada angka resmi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Laporan eksklusif surat kabar Jerman ZEIT menyebut, penelitian Max Planck menemukan bahwa jumlah kematian sebenarnya berada pada rentang 99.997 hingga 125.915 orang, dengan angka median 112.069 kematian. Temuan ini menjadi salah satu estimasi ilmiah paling komprehensif terkait skala korban jiwa dalam perang di Gaza.

Perbedaan Tajam dengan Angka Resmi

Data resmi Kementerian Kesehatan Palestina per 24 November 2025 mencatat 67.173 korban tewas. Namun berbagai lembaga penelitian internasional, termasuk Max Planck, telah lama menilai bahwa angka resmi bersifat konservatif karena:

  • Hanya menghitung korban dengan sertifikat kematian,
  • banyak rumah sakit tidak berfungsi selama perang,
  • ribuan orang masih terkubur di bawah reruntuhan,
  • sebagian keluarga hanya memberikan laporan informal, sehingga banyak kematian tidak tercatat.

Oleh karena itu, studi independen sering menghasilkan estimasi yang jauh lebih tinggi dibanding catatan pemerintah.

Bagaimana Max Planck Menghitung?

Tim peneliti Max Planck menggunakan pendekatan multilapis dengan menggabungkan:

  • Data Kementerian Kesehatan Palestina,
  • survei rumah tangga independen,
  • laporan kematian dari media sosial,
  • temuan penelitian sebelumnya,
  • proyeksi statistika demografi mendalam.

Pendekatan ini memungkinkan rekonstruksi estimasi mortalitas terperinci, termasuk analisis berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, pola kematian dari wilayah-wilayah yang sulit diakses.

“Kita tidak akan pernah tahu angka pasti korban tewas. Kami hanya berusaha menghitung perkiraan paling realistis," kata Irena Chen, salah satu pemimpin penelitian Max Planck.

Perincian Korban Anak-Anak dan Perempuan Tewas

Temuan Max Planck menunjukkan perang menimbulkan dampak yang tidak proporsional terhadap kelompok rentan.

Perincian komposisi korban tewas, 27 persen adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun, 24 persen adalah perempuan dewasa. Sisanya merupakan laki-laki dewasa dan lansia.

Peneliti menemukan bahwa perempuan dan lansia lebih jarang tercatat dalam statistik resmi, sehingga angka kematian dua kelompok ini kemungkinan lebih besar daripada data pemerintah.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut