Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Media Asing Soroti Situasi Covid Indonesia: Permintaan Peti Mati Naik, Oksigen Langka

Selasa, 06 Juli 2021 - 16:00:00 WIB
Media Asing Soroti Situasi Covid Indonesia: Permintaan Peti Mati Naik, Oksigen Langka
Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen pasien Covid-19 di salah satu stasiun pengisian oksigen di Jakarta, Senin (5/7/2021). (Foto-foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Lonjakan harian kasus infeksi Covid di Indonesia terus menanjak dan membukukan rekor dalam negeri belakangan ini. Kondisi tersebut kini mulai menunjukkan dampaknya.

Tabung oksigen mulai langka. Padahal, pasien kritis yang membutuhkan perlengkapan medis itu terus bertambah.

Sementara, permintaan peti mati untuk keperluan penguburan jenazah pasien Covid-19 juga meningkat berkali-kali lipat. Hal itu mendapat sorotan dari media asing. 

Seperti liputan Reuters hari ini misalnya, menyebut pandemi virus corona di Indonesia masih menjadi salah satu yang terburuk di Asia. Situasi tersebut antara lain dipicu oleh penyebaran Covid varian delta yang begitu cepat.

Permintaan peti mati untuk pasien Covid di Jakarta melonjak drastis dalam beberapa waktu belakangan. (Foto: Reuters)
Permintaan peti mati untuk pasien Covid di Jakarta melonjak drastis dalam beberapa waktu belakangan. (Foto: Reuters)

Salah satu perajin peti mati di Jakarta, Olaskar Purba mengatakan, permintaan belakangan ini naik jadi tiga kali lipat. “Sebelum kasus (virus corona) melonjak, biasanya kami hanya membuat hingga 10 peti mati dalam satu hari. Tapi sekarang sudah mencapai 30 pesanan per hari,” kata pria berusia 62 tahun itu, dikutip Reuters, Selasa (6/7/2021).

Di bengkelnya yang terletak di dekat salah satu pemakaman di Ibu Kota, Olaskar dan anak buahnya sibuk menyatukan kotak-kotak yang terbuat dari kayu lapis dan mengecatnya dengan warna cokelat. Setelah jadi, peti mati kemudian dilengkapi dengan lapisan dan ditutupi plastik sebelum dibawa pergi untuk digunakan oleh pemesan.

“Bahan baku (peti mati) yang kami gunakan juga semakin sulit ditemukan, karena harga kayu lapis juga naik,” kata Olaskar. 

Dia mengaku kewalahan dengan pesanan peti mati yang kini seakan-akan tak ada habisnya. “Kami cukup khawatir, karena kami menyadari banyak orang meninggal. Kepada masyarakat, tolong patuhi aturan pemerintah, pakai masker, dan jaga jarak,” pesan pria itu.

Pada Senin (6/7/2021) kemarin, Indonesia melaporkan 558 kematian baru akibat Covid. Itu adalah rekor kematian pasien corona untuk hari kedua berturut-turut yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pada waktu yang sama, Indonesia juga membukukan 29.745 infeksi baru, menjadi rekor ke-10 kasus tertinggi dalam 15 hari terakhir.

Menurut data Kemenkes, keterisian tempat tidur rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 75 persen secara nasional pada Jumat (2/7/2021) lalu. Akan tetapi, beberapa rumah sakit di Jawa, pulau terpadat di Indonesia, telah melaporkan keterisian di atas 90 persen, termasuk di Ibu Kota Jakarta.

Media luar negeri lainnya, Bloomberg, menyoroti ketersediaan tabung oksigen yang kian langka di Indonesia. Mengutip surat kabar dalam negeri, Senin (6/7/2021), media asal AS itu menyebutkan bahwa rumah sakit di Jawa kini menghadapi kekurangan oksigen.

“Indonesia pun berencana untuk mulai mengimpor tangki oksigen ketika negara itu berusaha memerangi gelombang baru infeksi virus corona yang telah membanjiri sistem kesehatannya,” tulis Bloomberg.

(Foto: Reuters)
(Foto: Reuters)

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma mengatakan, lebih dari 1.000 dokter, perawat, dan staf medis lainnya di negeri ini gugur karena Covid-19 sejak pandemi dimulai tahun lalu. Sejumlah kecil dari mereka bahkan meninggal walau sudah menerima dua dosis vaksin corona.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut