Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Media Israel Dipuji karena Rilis Foto 67 Anak Gaza yang Meninggal, Sindiran bagi Pemerintah

Sabtu, 29 Mei 2021 - 09:51:00 WIB
Media Israel Dipuji karena Rilis Foto 67 Anak Gaza yang Meninggal, Sindiran bagi Pemerintah
Seorang anak perempuan di Gaza diselamatkan dari bangunan yang runtuh akibat serangan Israel (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Surat kabar Israel Haaretz mendapat pujian dari netizen karena merilis foto 67 anak Gaza yang meninggal akibat serangan udara pasukan Zionis dalam 11 hari pertempuran.

Foto-foto itu dianggap sebagai kritikan pedas bagi pemerintahan Benjamin Netanyahu terkait serangan membabi buta ke Jalur Gaza yang menewaskan banyak warga sipil.

Foto 67 anak Gaza itu dirilis Haaretz di halaman muka pada Kamis disertai judul artikel 'The Price of War', menjelaskan harga mahal yang harus dibayar akibat perang.

Haaretz dianggap memiliki objektivitas jurnalistik yang kuat dengan menampilkan foto anak-anak Palestina yang meninggal akibat kekerasan Israel. Padahal surat kabar itu dikelola pengusaha Israel.

Banyak yang memuji Haaretz atas integritas jurnalistik serta kritikannya terhadap pemerintah Israel soal serangan ke Gaza. Namun ada pula yang tidak setuju dengan alasan ketidakpekaan, terutama dengan judul yang diambil.

"Saya selalu terkesan dengan @haaretz, tapi ini luar biasa bagi mereka. Butuh keberanian serius untuk memosting hal-hal seperti ini," kata seorang netizen.

Sementara itu, penerbit Haaretz, Amos Schocken, meminta maaf setelah mendapat kritikan bahwa surat kabar tersebut hanya menampilkan foto anak-anak Palestina, sementara korban dari Israel tidak.

Schocken mengakui ada kesalahan serius dari editor yang tidak menyebutkan nama para korban.

Perang 11 hari antara Israel dengan pejuang Palestina menewaskan 255 orang di Gaza, termasuk 69 anak-anak, serta 13 orang di Israel, termasuk dua anak-anak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut