Media Malaysia Sebut Pemerintahan Najib Surati CIA Sebelum Pemilu
KUALA LUMPUR, iNews.id - Temuan mengejutkan diungkap media Malaysia, Malaysiakini. Kantor Departemen Perdana Menteri dilaporkan mengirim surat kepada Direktur Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) Gina Haspel untuk meminta dukungan terhadap pemerintahan Najib Razak.
Surat terdiri dari tiga halaman itu dikirim sebelum pemilu Malaysia ke-14 yang berlangsung 9 Mei lalu.
Dalam surat yang diketahui berasal dari Divisi Reset Departemen Perdana Menteri itu disebutkan, permohonan kepada AS untuk mendukung perdana menteri berikutnya, bahkan jika Najib menang dengan suara mayoritas atau hanya mendapat satu kursi parlemen saja.
Departemen juga meminta kepada Haspel untuk melaporkan kepada menteri luar negeri mengenai kompleksnya mengelola pemilu oleh pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak serta kebutuhan untuk mendapatkan dukungan dari AS bagi pemerintah saat itu.
"Indikasi apa pun bahwa AS akan melanjutkan dukungan terhadap PM Najib dan pemerintahannya pasti akan memperkuat stabilitas kami dan meningkatkan hubungan yang ramah, didorong oleh hubungan yang kuat antara kedua pemimpin," bunyi surat tersebut, sebagaiaman dilaporkan kembali oleh The Star, Kamis (19/7/2018).
Malaysiakini juga melaporkan, juru bicara PM Mahathir Mohamad mengonfirmasi bahwa surat itu autentik, namun menolak berkomentar lebih lanjut.
Seperti diketahui, Najib Razak harus rela turun dari kursi perdana menteri, setelah koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilu pada 9 Mei lalu. Kubu oposisi saat itu, Pakatan Harapan, menang dengan merebut suara mayoritas sekaligus mengantarkan Mahathir Mohamad sebagai PM.
Begitu Mahathir dilantik, pemerintahan baru langsung mengungkap skandal dugaan penyalahgunaan dana publik 1MDB senilai triliuan rupiah yang menyeret Najib. Dia dijerat dengan empat dakwaan, termasuk penyalahgunaan wewenang.
Editor: Anton Suhartono