MOSKOW, iNews.id – Rudal antiradar AGM-88 HARM (High-speed Anti-Radiation Missile) kiriman AS dikatakan tidak mampu menunjukkan efektivitasnya dalam pertempuran di Ukraina. Sebab, sebagian besar rudal itu bisa ditembak jatuh di udara oleh pasukan Rusia.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sumber militer kepada kantor berita Sputnik, akhir pekan ini.
Kebakaran Lahap Paviliun Perundingan Iklim PBB di Brasil, Para Delegasi Panik Berlarian
Pada pertengahan Agustus, Washington DC memasok rudal AGM-88 HARM ke Ukraina. Menurut laporan, rudal tersebut digunakan oleh pesawat tempur MiG-29 dan Su-27 milik Angkatan Udara Ukraina.
“Rudal-rudal ini sebenarnya menunjukkan efektivitas nol dalam pertempuran di Ukraina–kebanyakan dari mereka ditembak jatuh oleh sistem rudal antipesawat Rusia. Sebagian lainnya ditekan atau disisihkan melalui perlindungan elektronik sistem pertahanan udara,” kata sumber militer itu, Sabtu (17/9/2022).
Armenia Tak Puas dengan Rusia soal Penanganan Konflik dengan Azerbaijan, Barat Pun Mulai Ikut Campur
Dia mengatakan, beberapa dari rudal AS itu juga gagal atau meleset dari sasaran saat digunakan oleh militer Ukraina.
Sumber tersebut mencatat, rendahnya efisiensi rudal HARM disebabkan oleh kecepatan maksimumnya yang biasa-biasa saja, yaitu sedikit di atas 600 meter per detik. Faktor lain yang menyebabkan kegagalan senjata itu adalah visibilitasnya yang tinggi alias gampang terlihat oleh musuh.
AS Segera Kirim Bantuan Militer Lagi ke Ukraina, Berisi Amunisi termasuk HIMARS
Menurut sumber itu, kendaraan udara tempur Ukraina menggunakan rudal tersebut dari jarak jauh untuk menghindari penghancuran pesawat tempur Kiev oleh Rusia. Namun, tindakan Ukraina itu justru memungkinkan militer Rusia untuk mendeteksi rudal tersebut jauh sebelum mereka mendekati area tempat sistem pertahanan udara Rusia berada.
Rusia Kembali Beri Pesan Keras ke AS: Jangan Nekat Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina!
Tak hanya itu, kata dia, rudal HARM juga menyebabkan kesulitan tertentu dalam serangan gabungan terkoordinasi waktu, karena sistem pertahanan udara secara otomatis diarahkan ke mereka sebagai ancaman prioritas.
“Namun, pasukan Ukraina belum dapat mengenai satu pun radar sistem pertahanan udara Rusia dengan rudal HARM,” kata sumber tersebut.
Gagal Direbut Ukraina, Seluruh Provinsi Ini Masih Berada di Bawah Kendali Rusia
Rudal HARM mulai digunakan Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1983. Kecepatan maksimum rudal itu dinyatakan mencapai 2.280 kilometer per jam atau 630 meter per detik. Sementara jangkauan peluncurannya bisa mencapai 100 km bila digunakan dari ketinggian.
Sebagai perbandingan, kecepatan maksimum rudal antiradar AS-17 Krypton dan AS-11 Kilter milik Rusia masing-masing melebihi 1.000 dan 1.100 meter per detik. Sementara jangkauan peluncurannya lebih dari 200 km.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku