Meksiko Kecam Aksi Main Hakim Sendiri AS di Karibia, Singgung Hukum Internasional
MEXICO CITY, iNews.id - Pemerintah Meksiko melayangkan protes keras kepada Amerika Serikat (AS) atas serangan militer terhadap kapal-kapal di Laut Karibia dan Pasifik. Presiden Claudia Sheinbaum menilai tindakan Washington itu melanggar hukum internasional dan mencerminkan sikap main hakim sendiri di wilayah negara lain.
Sheinbaum memerintahkan Menteri Luar Negeri Meksiko memanggil Duta Besar AS di Mexico City untuk memberikan klarifikasi resmi atas serangkaian serangan yang dilakukan militer AS dalam beberapa pekan terakhir.
“Ini penting. Saya telah meminta Menteri Angkatan Laut dan Menteri Luar Negeri untuk menangani persoalan ini bersama, karena kita ingin semua perjanjian internasional dihormati,” ujar Sheinbaum, dikutip dari Sputnik.
“Kami tidak setuju dengan penggunaan kekuatan militer semacam ini,” ujarnya, melanjutkan.
AS Akui Serang Kapal di Karibia dan Pasifik
Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengonfirmasi bahwa Pentagon melancarkan tiga serangan udara terhadap empat kapal di Pasifik Timur pada Senin (27/10/2025). Kapal-kapal itu diduga mengangkut narkoba.
Serangan tersebut menewaskan 14 orang, sementara satu lainnya berhasil diselamatkan. Pentagon menyebut operasi itu sebagai bagian dari kampanye besar melawan perdagangan narkoba dan terorisme di bawah Komando Selatan AS (SOUTHCOM).
Namun, data yang dirilis menunjukkan skala operasi AS meningkat drastis. Sejak awal September, sedikitnya 14 kapal telah dihancurkan dan 60 orang tewas akibat serangan militer AS di perairan Karibia dan Pasifik.
Negara Amerika Latin Mengecam, Meksiko Terdepan
Langkah agresif AS itu memicu kemarahan sejumlah negara Amerika Latin dan Karibia, yang menilai operasi tersebut tidak memiliki dasar hukum internasional yang sah. Mereka menuding Washington bertindak seperti polisi global dan melanggar kedaulatan maritim negara-negara di kawasan.
Meksiko menjadi negara pertama yang secara resmi memanggil Dubes AS untuk menyampaikan protes diplomatik.
Meksiko Tegaskan Kedaulatan dan Diplomasi Damai
Dalam pernyataan resminya, Presiden Sheinbaum menegaskan Meksiko akan selalu mengedepankan diplomasi dan kerja sama multilateral, bukan kekerasan militer.
“Kami menghormati upaya memerangi kejahatan lintas batas, tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan negara lain,” ujar Sheinbaum.
Dengan pemanggilan Dubes AS ini, Meksiko menegaskan posisinya sebagai suara moral di Amerika Latin, menyerukan agar Washington menghormati hukum internasional dan prinsip nonintervensi, dua nilai yang kini kembali diuji di tengah ketegangan geopolitik di kawasan.
Pakar hubungan internasional dari Universitas Nasional Otonomi Meksiko (UNAM) mengatakan, langkah Sheinbaum ini menunjukkan pergeseran kebijakan luar negeri Meksiko ke arah lebih independen dan berdaulat.
“Sheinbaum ingin menegaskan bahwa Meksiko bukan sekadar mitra yang mengikuti kebijakan keamanan AS. Dia menuntut penghormatan terhadap Piagam PBB dan hukum laut internasional (UNCLOS),” ujar sang pakar.
Dugaan Motif Politik di Balik Serangan AS
Selain alasan pemberantasan narkoba, beberapa pejabat Amerika Latin menuding pengerahan besar-besaran pasukan AS di Karibia dan Pasifik sebenarnya memiliki motif politik tersembunyi.
Operasi militer itu, menurut mereka, berpotensi menjadi langkah awal untuk menggulingkan pemerintahan di Venezuela atau mengendalikan jalur perdagangan energi di kawasan.
“Washington menggunakan dalih perang melawan narkoba untuk memperluas pengaruh militernya,” ujar salah satu diplomat senior Amerika Tengah yang enggan disebut namanya.
Editor: Anton Suhartono