Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Melania Trump: Saya Orang Paling Ditindas di Dunia

Jumat, 12 Oktober 2018 - 09:23:00 WIB
Melania Trump: Saya Orang Paling Ditindas di Dunia
Ibu Negara AS Melania Trump saat kunjungannya ke Afrika. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Istri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Melania Trump, angkat bicara tentang apa yang dirasakannya selama menjadi ibu negara. Melania merasa dirinya menjadi salah satu orang yang paling di-bully di dunia.

Dalam wawancara dengan ABC News, Melania mengatakan dirinya kerap 'ditindas' oleh orang-orang. Banyak pernyataan, kritik, dan sentimen negatif dari publik yang ditujukan kepada dirinya.

"Saya bisa mengatakan, saya orang yang paling ditindas di dunia," kata Melania, seperti dilaporkan CNN, Jumat (12/10/2018).

"Kamu benar-benar orang yang paling ditindas di dunia?" tanya Tom Llamas, presenter ABC News, kepada Melania lagi.

"Salah satunya, jika Anda benar-benar melihat apa yang orang katakan tentang saya," jawab Melania.

Melania mengaku komentar negatif terhadap dirinya ikut memengaruhi kondisi psikis ke sang putra, Barron Trump. Dia pun berusaha agar Barron tak terpengaruh akan komentar orang lain.

"Kami perlu mendidik anak-anak dengan perilaku sosial-emosional. Jadi ketika mereka dewasa, mereka tahu bagaimana menangani masalah-masalah itu," ujar Melania.

"Itu sangat penting."

Selain soal bully, mantan model asal Slovenia itu juga kerap mengatakan kepada Trump ada beberapa orang pegawai yang tidak bisa dia percaya. Namun suaminya itu tetap memutuskan siapa yang bisa bekerja dengan Melania sesuai dengan pandangannya.

"Saya memberinya nasihat dan opini jujur. Kemudian dia (Trump) melakukan apa yang dia ingin lakukan," ucapnya.

Ketika ditanya apa yang dilakukan suaminya ketika dia menyarankan beberapa staf tidak bisa dipercaya, ibu negara itu menjawab, "Ya, beberapa orang, mereka tidak bekerja di sana lagi."

Komentar Melania itu menyusul adanya laporan New York Times bulan lalu dari seorang pejabat senior pemerintahan Trump yang tak disebutkan identitasnya, yang mengklaim menjadi bagian dari perlawanan internal terhadap presiden.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut