Memanas, Diplomat Iran Bakar Dokumen sebelum Angkat Kaki dari Albania
TIRANA, iNews.id - Para diplomat Iran membakar dokumen-dokumen penting beberapa jam sebelum meninggalkan Albania. Hubungan kedua negara memanas setelah Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan menuduhnya melakukan serangan siber pada Juli.
Seorang saksi Reuters melihat seorang pria dari dalam kedutaan melemparkan kertas ke dalam tong berkarat. Selanjutnya api tampak menerangi dinding kedutaan tiga lantai.
Pada Kamis (8/9/2022) pagi, suasana di luar kedutaan besar Iran di Tirana yang terletak hanya 200 meter dari kantor perdana menteri tampak tenang.
Sebuah Audi hitam dengan pelat mobil diplomatik dan jendela gelap terlihat keluar masuk. Sementara seorang petugas polisi menjaga pintu masuk.
Dalam pidato video pada Rabu (7/9/2022), Perdana Menteri Albania, Edi Rama mengatakan telah memerintahkan diplomat dan staf Iran untuk menutup kedutaan. Mereka juga diminta angkat kaki dari negara itu dalam waktu 24 jam.
Rama mengatakan serangan siber pada Juli telah mengancam untuk melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah dan menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan negara.
Beberapa hari setelah serangan siber, media berbasis Tirana melaporkan bahwa peretas telah mempublikasikan data pribadi anggota oposisi yang disimpan di komputer negara Albania seperti nomor pribadi, nomor sosial dan keamanan, nama dan foto.
Washington, sekutu terdekat Albania, juga menyalahkan Iran atas serangan itu. AS berjanji untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan yang mengancam keamanan sekutunya tersebut.
Hubungan Albania dan Iran mulai tegang sejak 2014. Saat itu, Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi Organisasi Mujahidin Rakyat Iran yang diasingkan juga dikenal dengan nama Farsinya Mujahideen-e-Khalq. Mereka telah menetap di sebuah kamp dekat Durres, pelabuhan utama negara itu.
Editor: Umaya Khusniah