Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kawal Sidang Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak, Puspadaya Perindo: Kami Harap Pelaku Dihukum Berat
Advertisement . Scroll to see content

Mencekam! Gerombolan Bersenjata Ambil Alih Stasiun TV saat Siaran Langsung

Rabu, 10 Januari 2024 - 10:41:00 WIB
Mencekam! Gerombolan Bersenjata Ambil Alih Stasiun TV saat Siaran Langsung
Gerombolan bersenjata mengambil alih salah satu stasiun televisi TC di tengah siaran langsung di Ekuador, Selasa (9/1/2024). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

QUITO, iNews.id – Serangkaian insiden kekerasan kembali melanda Ekuador, Selasa (9/1/2024) waktu setempat. Gerombolan bersenjata mengambil alih salah satu stasiun televisi di negara itu di tengah siaran langsung.

Peristiwa itu terjadi tak lama setelah Presiden Ekuador, Daniel Noboa, menyebut 22 geng kriminal sebagai organisasi teroris dan target militer.

Reuters melansir, polisi menangkap 13 pria bersenjata yang mengambil alih stasiun televisi TC selama siaran langsung. Sementara di tempat lain, setidaknya tujuh polisi diculik dan terjadi beberapa ledakan di seluruh negeri.

Noboa, yang mulai menjabat pada November lalu, berjanji untuk membendung kekerasan terkait perdagangan narkoba. Pada Senin (8/1/2024), dia mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari. Langkah tersebut sebagai tanggapan atas kerusuhan yang terjadi di salah satu penjara—termasuk penyanderaaan para sipir oleh narapidana—dan lolosnya gembong narkoba yang berbahaya, Adolfo Macias alias Fito, akhir pekan lalu.

Pada Selasa, Noboa mengakui adanya “konflik bersenjata” dalam negeri dan mengidentifikasi 22 geng kriminal sebagai kelompok teroris, termasuk Los Choneros pimpinan Fito.

Pemerintah menyatakan, sejumlah kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan reaksi terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan keamanan tinggi, serta memindahkan para pemimpin geng yang dipenjara ke sana.

“Kejadian hari ini menunjukkan bahwa tindakan dan keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat sangat berdampak pada struktur kejahatan, dan sebagai jawabannya, tindakan dan keputusan tersebut telah menciptakan gelombang kekerasan untuk menakut-nakuti masyarakat,” kata Panglima Angkatan Bersenjata Ekuador, Laksamana Jaime Vela, pascapertemuan dengan Noboa dan pejabat lainnya, Selasa (9/1/2024).

Kerusuhan di Ekuador membuat Pemerintah Peru mengumumkan keadaan darurat di sepanjang perbatasannya dengan Ekuador. Sementara Brasil, Kolombia, dan Cile menyatakan dukungan mereka terhadap Pemerintah Ekuador.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut