TRIPOLI, iNews.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Libya, Fathi Bashagha, selamat dari upaya pembunuhan, setelah iring-iringan mobilnya diserang di luar Ibu Kota Tripoli, Minggu (21/2/2021).
Politikus berusia 58 tahun itu baru saja menyelesaikan pertemuan dengan pemimpin perusahaan minyak nasional Libya dan kembali ke Tripoli, kemarin. Saat itulah, rombongan Bashagha diserang dalam konvoi oleh sekelompok orang bersenjata tak dikenal.
Politisi Finlandia Ini Minta NATO Tidak Picu Risiko Perang Nuklir dengan Rusia
Aljazirah melansir, Senin (22/2/2021), Bashagha berhasil lolos tanpa mengalami cedera. Sementara, salah satu penyerangnya dilaporkan tewas dan dua lainnya ditangkap dalam insiden itu.
Konflik di Libya semakin menjadi sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 melawan penguasa Muammar Khadafi.
Bashagha dalam beberapa bulan terakhir memicu kemarahan sejumlah kelompok bersenjata di Tripoli. Pasalnya, dia mengumumkan rencana untuk mendemobilisasi milisi atau membebastugaskan para tentara sipil dari militer, dan mengintegrasikan mereka kembali ke dalam aparat keamanan formal.
Libya, negara Afrika Utara sebagai penghasil minyak, telah terpecah antara pemerintahan versi Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diklaim diakui secara internasional, dengan pemerintahan versi tandingan di timur. Keduanya didukung oleh berbagai aktor lokal dan internasional.
Bashagha adalah Mendagri GNA yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak Oktober 2018, yang sebelumnya difavoritkan dan digadang-gadang untuk menggantikan pimpinan terakhir, Fayez al-Sarraj.
Namun, posisi itu akhirnya jatuh ke tangan Abdul Hamid Dbeibah, pengusaha berusia 61 tahun dari Misrata yang dipilih sebagai perdana menteri oleh delegasi Libya dari kedua belah pihak, pada pembicaraan damai yang dimediasi oleh PBB di Jenewa, Swiss, bulan lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil