Mendaratkan Pesawat yang Mesinnya Meledak, Pilot Southwest Tuai Pujian
PHILADELPHIA, iNews.id - Tammy Jo Shults seketika menjadi pahlawan. Dia lah pilot pesawat Southwest Airlines yang mesinnya meledak saat mengudara pada Selasa 17 April dalam penerbangan dari New York ke Dallas.
Perempuan berusia 56 tahun itu berhasil mendaratkan pesawat Boeing 737-700 dengan selamat di bandara Philadelphia, meskipun salah satu mesinnya mati. Mesin meledak saat pesawat berada di ketinggian sekitar 12.000 meter. Pecahan mesin itu menghantam jendela pesawat hingga menewaskan seorang penumpang. Kondisi pesawat yang sudah tak karuan memaksa Shults melakukan pedaratan darurat.
Shults ternyata adalah mantan pilot pesawat tempur senior di Angkatan Laut (AL) AS. Karena itu, dia sudah terbiasa menghadapi situasi sulit dan memiliki keterampilan yang luar biasa. Dia terbiasa mendaratkan pesawat tempur F-18 di kapal induk dalam kecepatan 240 kilometer per jam.
Shults mengatakan, saat kejadian dia menghubungi menara kontrol bahwa ada bagian dari pesawat yang hilang. Dia pun memberitahukan pendaratan darurat dan meminta petugas ambulans bersiaga di landasan pacu bandara Philadelphia.
"Ada bagian dari pesawat kami yang hilang, jadi kami harus lebih pelan sedikit," kata Shults, kepada petugas menara kontrol, sebagaimana dikutip kembali oleh Reuters, Rabu (18/4/2018).
Pascakejadian, banyak penumpang dari total 144 orang yang ikut dalam penerbangan itu memuji kemampuan Shults melalui media sosial.
"Pilot Tammy Jo sangat luar biasa. Dia mendaratkan kami dengan selamat di Philadelphia," kata Amanda Bourman, di akun Instagram.
Sebenarnya maskapai tak menyebut siapa pilot yang berada di balik kemudi Southwest Airlines dengan nomor penerbangan 1380 itu. Namun para pemunpang mengetahui persis dialah Shults saat mereka dievakuasi turun dari pesawat.
Belakangan diketahui Shults adalah salah satu penerbangan F-18 perempuan pertama di AS. Dia juga pernah menjadi instruktur penerbang sebelum pensiun dari AL pada 1993 untuk bergabung dengan Southwest Airlines.
Editor: Anton Suhartono