Mengenal Ambergris, Muntahan Paus yang Bikin Penemunya Bisa Kaya Mendadak
JAKARTA, iNews.id – Penemuan muntahan paus sperma kembali menarik perhatin publik. Yang terbaru, seorang perempuan di Terengganu, Malaysia, Aida Zurina Long, menemukan benda yang juga biasa disebut ambergris itu saat mancing di tepi laut.
Ibarat kejatuhan durian runtuh, Aida betul-betul ketiban rezeki yang tak diduga-duga. Pasalnya, muntahan paus seberat 5 kg itu ditaksir bernilai Rp3 miliar.
Apa sebetulnya ambergris itu dan apa manfaatnya sehingga harganya begitu selangit?
Ambergris hanya diproduksi paus sperma. Christopher Kemp, penulis “Floating Gold: A Natural (and Unnatural) History of Ambergris” mengungkapkan, ambergris termasuk barang langka. Hanya 1 persen dari paus sperma di planet ini yang menghasilkannya.
Berdasarkan beberapa kasus, ambergris ditemukan di Samudera Atlantik dan pantai Afrika Selatan, Brasil, Madagaskar, Hindia Timur, Maladewa, China, Jepang, India, Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Maluku.
Ambergris dipakai untuk pembuatan parfum. Keunggulannya terletak pada aroma yang bisa bertahan lama. Para pembuat parfum merek kenamaan seperti Chanel membutuhkan ambergris untuk membuat aroma parfum menjadi awet. Namun peran tersebut kini sudah digantikan dengan produk sintetis karena ambergris semakin jarang didapat.
Ada lagi kegunaan lain ambergris yang beragam. Selain untuk parfum, barang ini juga digunakan untuk obat serta makanan dan minuman. Raja Charles II dari Inggris biasa menyantap ambergris bersama telur.
Ambergris juga digunakan sebagai penyedap dalam kopi turki serta campuran cokelat panas di Eropa pada abad ke-18.
Orang Mesir kuno membakar ambergris sebagai dupa. Sementara orang Mesir modern menggunakannya untuk mengharumkan rokok.
Selama Abad Pertengahan, orang Eropa menggunakan ambergris sebagai obat untuk sakit kepala, pilek, epilepsi, dan penyakit lainnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil