Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komisi Reformasi Polri Sepakat Rapat Rutin selama 3 Bulan, Pekan Ini Bareng GNB
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Fatima Al-Fihri, Pendiri Universitas Tertua di Dunia

Senin, 25 Juli 2022 - 10:56:00 WIB
Mengenal Fatima Al-Fihri, Pendiri Universitas Tertua di Dunia
Fatima Al-Fihri, Pendiri Universitas Tertua di Dunia (Foto: Muslim Heritage)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inillah sosok Fatima Al-Fihri, pendiri universitas tertua di dunia yang jarang diketahui banyak orang. Fatima Al-Fihri merupakan perempuan pendiri Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko. 


Universitas Al-Qarawiyyin berdiri tahun 859 M di Fez, Maroko. Universitas ini diklaim sebagai universitas pertama dan tertua di dunia. Guinness Book of World Records dan UNESCO bahkan mengakui universitas ini sebagai universitas pemberi gelar akademik tertua di dunia.

Untuk lebih mengenal siapa itu Fatima Al-Fihri, simak ulasan iNews.id berikut ini.

Fatima Al-Fihri, Pendiri Universitas Tertua di Dunia

Fatima Al-Fihri lahir pada tahun 800 Masehi. Ia merupakan putri dari Mohammed Bnou Abdullah al-Fihri, seorang pedagang kaya yang menetap di Fez bersama keluarganya pada masa pemerintahan Raja  Idris II.

Meski hidup dari keluarga yang kaya raya, mereka memiliki kepedulian dan kepekaan pada sesama serta jiwa sosial yang tinggi.  Setelah kematian ayah, suami serta saudara laki-lakinya, Fatima bersama saudara perempuannya yang bernama Mariam mewarisi banyak harta. 

Kedua wanita ini kemudian menggunakan harta tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat untuk masyarakat. Diantaranya adalah membangun masjid Al Qarawiyyin, sementara Mariam membangun masjid Al-Andalus.

Universitas Al-Qarawiyyin

Pada awalnya, Fatima Al-Fihri membangun sebuah masjid yang diberi nama Al-Qarawiyyin di atas bidang tanah yang dibelinya dari seorang pria suku Hawaara.

Fatima pun mengawasi langsung proses pembangunan masjid yang juga dikenal dengan sebutan Jami’ as-Syurafa’ tersebut. Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa Fatima menjalani puasa selama pembangunan masjid tersebut dari awal hingga akhir. 

Di sisi lain, kecintaan Fatimah terhadap ilmu pengetahuan membuatnya berpikir untuk menggabungkan madrasah dan masjid.  Fatima kemudian membangun sebuah sekolah di samping masjid Al-Qarawiyyin tersebut.

Sekolah yang didirikan ini adalah sekolah dengan standar tertinggi diberikan. Sebenarnya pusat pembelajaran seperti ini sudah ada sejak zaman dahulu, namun, belum disertai pemberian gelar dan melembagakan penelitian akademik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut