Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Umi Cinta Penuhi Panggilan MUI Kota Bekasi, Klarifikasi Pengajian Rp1 Juta Masuk Surga
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Kuda Glowing Akhal-Teke, Dijuluki Hewan Surga dan Pelari Terhebat

Minggu, 03 Maret 2024 - 15:59:00 WIB
Mengenal Kuda Glowing Akhal-Teke, Dijuluki Hewan Surga dan Pelari Terhebat
Kuda ras Akhal-Teke dijuluki sebagai hewan surga karena bulunya yang berkilau serta keindahan tubuhnya (Foto: Noticaballos)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belum banyak yang tahu, kuda asal Turkmenistan Akhal-Teke dianggap sebagai ras terindah yang pernah ada. Sebagian orang menjulukinya sebagai kuda surga karena bulunya yang berkilau serta keindahan tubuhnya.

Karena keunggulan fisiknya, Akhal-Teke kerap memenangkan berbagai lomba ketahanan serta balapan. Oleh karena itu tak heran jika kuda ras ini menjadi pilihan para prajurit dan raja dari Kazakhstan hingga China, bahkan sampai Eropa. Raja Alexander Agung pernah menggunakan kuda Akhal-Teke dalam pertempuran.

Lantas apa itu kuda Akhal-Teke? Mengutip dari Noticaballos, Akhal-Teke adalah kuda asli Turkmenistan yang unggul dalam kecepatan, pergerakan yang lincah, lompatan yang jauh, serta ketahanannya. Dalam lomba ketahanan 500 km di Rusia, trah ini selalu memenangkan peringkat pertama.

Tidak banyak yang diketahui dari nenek moyang Akhal-Teke serta asal muasal ras ini. Namun usia ras kuda ini dikyakini mencapai 3.000 tahun lalu. Tak heran jika Akhal-Teke disebut sebagai salah satu ras kuda tertua.

Penampilannya yang mencolok terutama bulunya yang berkilau memunculkan anggapan bahwa Akhal-Teke merupakan kuda mistis. Akhal-Teke berasal dari gabungan nama suku dan tempat di Turkmenistan. Akhal merupakan nama sumber air di gurun Karakum sedangkan Teke adalah nama suku. 

Trah ini mengalami beberapa kali perubahan nama, namun tetap dikenal sebagai 'kuda surga' atau 'permata Turkmenistan'.

Ciri Fisik Akhal-Teke

Secara fisik kuda Akhal-Teke jantan memiliki tinggi sekitar 160 cm, sedangkan betina 155 cm. Tubuhnya memiliki ciri memanjang sehingga terkesan langsing, ditambah lagi leher yang panjang dan ramping terkadang membentuk huruf 'S'. Bentuk kepala seperti itu memberi kesan Akhal-Teke sebagai kuda angkuh. 

Punggungnya panjang dengan tendon yang terlihat jelas.

Selain itu kepalanya ringan dan berdaging, dengan mata besar dan ekspresif, serta telinga panjang yang halus. Otot-ototnya agak padat di bawah kulit yang sangat halus serta bulu yang kilau yang mencolok. 

Ekor dan surainya juga berbulu jarang, biasanya tidak banyak rambut yang mengarah ke wajah seperti kuda lain yang membentuk poni.

Penampilan fisik itu memberikan Akhal-Teke karakter keberanian, kesetiaan, serta kepekaan. 

Kuda ini juga dikenal loyal dengan penungganya. Dia bisa menciptakan ikatan sangat erat dengan penunggangnya. Kuda ini patuh dan hormat kepada penunggang, meski sulit dikendalikan saat turun.

Kilauan Bulu Akhal-Teke

Kesan pertama setiap orang yang melihat kuda Akhal-Teke adalah kilau bulunya. Kuda ini memiliki beberapa warna kulit, seperti krem, coklat, dan lainnya.

Akhal-Teke dengan bulu glowing keemasan adalah krem dan palomino. Sementara kuda yang berwarna putih adn abu-abu memunculkan kilau perak. 

Mengapa bisa berkilau? Para pakar menjelaskan efek menakjubkan ini disebabkan oleh protein pada lapisan yang memancarkan warna metalik ketika terkena cahaya. Meskipun kuda Aklah-Teke berwarna gelap tidak memiliki efek yang sama, mereka tetap memiliki bulu sangat mengilap. 

Bulu yang paling digemari adalah albino dan kremella yang memiliki pantulan logam keperakan dan mutiara.

Akhal-Teke juga popuer di Amerika Serikat (AS).Konon kuda pertama yang tiba di AS memiliki warna emas milik Ratu Isabella dari Spanyol. Sejak itu, trah ini menjadi populer di Amerika.

Sejarah Kuda Akhal-Teke 

Kuda ini menghuni wilayah Akhal di selatan Turkmenistan sejak sekitar 3.000 tahun lalu. Mereka diyakini berasal dari kuda yang dibawa oleh bangsa Skit, orang pertama yang menguasai seni menunggang kuda.

Berdasarkan peninggalan arkeologi yang ditemukan di Altai Massif, daerah yang saat ini masuk negara Turkmenistan, menunjukkan kerangka hewan yang ciri morfologinya sangat mirip dengan ras Akhal-Teke saat ini.

Suku di Turmenistan yang berternak kuda mungkin pernah mendiami Pegunungan Altai sebelum menetap di pinggiran Gurun Kara Kun, Persia, Anatolia, dan Suriah. Kuda yang mereka pelihara dikenal dengan berbagai nama, seperti Niseus. 

Suku Teke melakukan ekspedisi untuk mencuri dan menangkap budak di selatan sambil membawa dua ekor kuda untuk setiap orang. Seekor kuda ras murni untuk ditunggangi dan seekor kuda pengangkut. Mereka memilih dan memelihara garis keturunan kuda terbaik yang biasanya tidak pernah dijual.

Pada abad ke-19, tentara Rusia memasuki wilayah ini dan mencaplok Turkmenistan. Orang Rusialah yang mulai membiakkan ras Akhal-Teke di peternakan pejantan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut