Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Puji Netanyahu usai Serang Iran: Kami Bekerja sebagai Tim
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Pesawat Siluman B-2 yang Dipakai Trump Serang Iran, Sulit Dideteksi Radar

Senin, 23 Juni 2025 - 02:05:00 WIB
Mengenal Pesawat Siluman B-2 yang Dipakai Trump Serang Iran, Sulit Dideteksi Radar
Pesawat pengebom B-2 milik Angkatan Udara AS digunakan dalam serangan terhadap Iran (foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Militer Amerika Serikat telah menyerang sejumlah fasilitas nuklir Iran. Pesawat pengebom B-2 milik Angkatan Udara AS digunakan dalam serangan tersebut.

B-2 Spirit sering dijuluki pesawat siluman karena sulit dideteksi oleh radar.

Seperti dilansir dari CNN, pesawat bermesin empat ini dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir maupun bom konvensional. Pesawat diawaki oleh dua kru dan mampu membawa muatan hingga 40.000 pon atau 18.144 kilogram.

Pesawat ini pertama kali mengudara pada tahun 1989. Namun, pesawat baru merasakan pertempuran pertamanya pada 10 tahun kemudian saat digunakan untuk menyerang target di Serbia.

Pada masa-masa awal Operasi Enduring Freedom tahun 2001, pesawat B-2 juga pernah menyerang target di Afghanistan.

Sebelum menyerang Iran, B-2 dipakai untuk menghantam target-target Houthi di Yaman.

Pengebom siluman ini diperkirakan bernilai sekitar 2 miliar dolar AS. Angkatan Udara AS hanya memiliki 20 unit B-2, berpangkalan di Whiteman Air Force Base, Missouri.

AS diyakini menggunakan bom GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) atau bunker buster saat menyerang Iran. Bom tersebut dirancang untuk menembus bunker di bawah tanah hingga 61 meter.

Bom seberat 13.500 kg ini hanya bisa dibawa oleh pesawat siluman B-2.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memaksa Iran untuk meletakkan senjata dan berdamai dengan Israel. Trump mengancam serangan lanjutan jika Iran tak mau berdamai.

Menurut Trump, serangan lanjutan nanti bisa berdampak lebih besar lagi.

“Iran, si pembuat onar di Timur Tengah, kini harus memilih damai. Jika tidak, serangan-serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah dilakukan,” kata Trump dalam pidato pada Sabtu (21/6/2025) malam waktu AS.

Trump mewanti-wanti, AS bisa menyerang target-target lain dengan presisi, kecepatan dan keahlian dalam hitungan menit.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut