Menhan AS Lloyd Austin Diam-Diam Dirawat di RS sejak 1 Januari, Ada Apa?

WASHINGTON, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat Lloyd Austin menjalani perawatan di rumah sakit sejak Senin (1/1/2024). Tak disebutkan sakit yang dideritanya. 

Perawatan Austin di Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed terkesan disembunyikan karena Departemen Pertahanan AS (Pentagon) baru memberikan penjelasan setelah Austin dirawat 4 hari.

Baca Juga

Netanyahu Kunjungi Wilayah Suriah Selatan, Damaskus Murka

Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan Austin menderita komplikasi setelah menjalani prosedur medis elektif belum lama ini. Namun dia tak menjelaskan apa prosedur medis atau komplikasi yang diderita Austin.

“Dia sembuh dengan baik dan diperkirakan dapat melanjutkan tugas penuhnya hari ini,” kata Ryder, Jumat (5/1/2024) waktu setempat.

Baca Juga

Joe Biden Makin Tertekan, 1 Lagi Pejabat AS Mundur Tak Setuju soal Kebijakan Perang Gaza

Pentagon juga tak menjelaskan apakah Austin sempat hilang kesadaran sebelum atau setelah dirawat. Tak ada penjelasan pula apakah tugas-tugasnya dialihkan kepada wakilnya, Kathleen Hicks, atau tidak.

Pria 70 tahun itu menjadi orang kedua, di bawah Presiden Joe Biden, dalam puncak rantai komando militer AS. Tugas-tugasnya mengharuskan dia untuk selalu siap sedia merespons segala bentuk keamanan nasional.

Baca Juga

Bantuan Militer dari AS Terancam Mandek, Ukraina Mengaku Tak Ada Rencana Lain yang Bisa Diandalkan

Sehari sebelumnya, Ryder menyampaikan pesan dari Austin yakni ucapan belasungkawa kepada Jepang terkait gempa bumi bermagnitudo 7,6.

Persatuan Jurnalis Pentagon, dalam surat kepada para pejabat dephan, mengkritik kerahasiaan soal Austin. Disebutkan Austin bukanlah tokoh yang harus mendapat privasi medis dalam situasi seperti itu.

“Pada saat meningkatnya ancaman terhadap anggota militer AS di Timur Tengah serta AS memainkan peran penting dalam keamanan nasional dalam perang di Israel dan Ukraina, sangat penting bagi warga AS untuk mendapat informasi tentang status kesehatan dan kemampuan pengambilan keputusan dari pemimpin pertahanan tertinggi,” demikian isi surat.

Bahkan seorang presiden harus menyampaikan kapan mereka harus mendelegasikan tugas karena sedang menjalani prosedur medis.

Editor: Anton Suhartono