Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bukan Hanya Afrika Selatan, Puluhan Warga Gaza Juga Diterbangkan secara Misterius ke Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Menhub Malaysia: Pencarian Pesawat MH370 Berakhir pada 29 Mei

Rabu, 23 Mei 2018 - 17:29:00 WIB
Menhub Malaysia: Pencarian Pesawat MH370 Berakhir pada 29 Mei
(Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Pemerintah Malaysia memutusukan menghentikan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014. Pencarian berakhir pada 29 Mei 2018 sesuai dengan berakhirnya misi pencarian yang dilakukan perusahaan Amerika Serikat Ocean Infinity yang mengerahkan kapal Seabed Constructor.

Pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang itu hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China. Teori yang banyak berkembang, sesuai temuan beberapa puing, pesawat jatuh di Samudera Hindia.

Menteri Perhubungan Malaysia Loke Siew Fook mengatakan, Ocean Infinity seharusnya mengakhiri misi pencarian para April, namun diperpanjang hingga 29 Mei. Sejauh ini pencarian belum membuahkan hasil. Berdasarkan kesepakatan yang diteken saat pemerintahan perdana menteri Najib Razak, Ocean Infinity, tidak akan mendapat bayaran apa pun jika tidak menemukan MH370.

"Pagi ini saya kemukakan (permintaan) ini di kabinet dan kami setuju memperpanjang sampai 29 Mei," kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (23/5/2018).

Dia memastikan tidak akan ada perpanjangan pencarian.

Lebih lanjut Loke mengatakan, kementerian perhubungan akan mengumumkan hasil final pencarian setelah misi Ocean Infinity selesai. Namun dia belum mengungkap kapan waktu laporan akhir akan disampaikan.

"Saya tidak mengetahui rahasia apa pun yang mungkin tidak terungkap. Tetapi sebagai menteri, saya berkomitmen untuk merilis semua hasilnya secara terperinci kepada publik," kata Loke.

Sebelumnya, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan akan mengkaji ulang kesepakatan pencarian pesawat MH370 dengan Ocean Infinity.

Kontrak yang ditandatangani senilai maksimal 70 juta dolar AS atau sekitar Rp978 miliar, bergantung pada luas wilayah yang sudah dicari.

"Kami ingin tahu dulu detail dari (pencarian), kebutuhannya, dan jika kami dapati ini tidak penting, kami tak akan memperbaruinya. Kami akan meninjau ulang kontraknya dan kami akan akhiri jika tidak berguna," kata Mahathir.

Pernyataan ini disampaikan Mahathir setelah pemerintah mengumumkan pemotongan anggaran terkait tingginya utang negara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut