Menkes Malaysia Tuding Pakatan Harapan Tak Becus Bendung Wabah Corona
KUALA LUMPUR, iNews.id – Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba, menuding pemerintah bentukan Pakatan Harapan (PH) sebelum ini telah gagal membendung wabah virus corona (Covid-19) dari klaster Jamaah Tabligh. Akibatnya, persebaran virus dari klaster tersebut kini tumbuh menjadi sumber infeksi Covid-19 terbesar di negeri jiran itu.
Melalui sebuah video yang diunggah di akun Facebook UMNO, Sabtu (18/4/2020), Adham mengklaim bahwa jika PH bisa bekerja dengan becus, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Malaysia tidak akan sebesar sekarang dan tentu akan lebih mudah ditangani.
“Pada 10 Maret, kita (Malaysia) menemukan klaster baru yang muncul karena sebelumnya gagal dibendung oleh pemerintah, yaitu klaster (Jamaah) Tabligh,” kata Adham dalam konferensi dengan Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, yang diunggah di laman Facebook, dikutip The Straits Times.
Jamaah Tabligh mengadakan pertemuan massal 27 Februari hingga 1 Maret lalu di sebuah masjid di Kuala Lumpur. Selama periode itu, Malaysia tengah disibukkan oleh kekacauan politik yang mengejutkan akibat keruntuhan pemerintah PH setelah Perdana Menteri Mahathir Mohamad mundur dari jabatannya.
Partai UMNO yang dikendarai Adham kemudian merebut kekuasaan di Malaysia bersama dengan partai-partai oposisi lainnya. Ironisnya, perebutan kekuasaan itu dipimpin langsung oleh partai yang menjadi salah satu faksi di PH, yaitu Parti Pribumi Bersatu Malaysia yang didirikan Mahathir.
Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin menjadi perdana menteri dan Adham termasuk di antara banyak pemimpin UMNO yang diangkat menjadi menteri di kabinet yang baru.
Masih dalam unggahan video yang sama, Adham menyebut masih ada kasus dari klaster Jamaah Tabligh yang menginfeksi hingga pasien generasi kelima. Jika klaster itu dicegah dari awal, kata dia, tidak akan ada gelombang kedua dari wabah Covid-19. “Kita mungkin hanya memiliki klaster kecil,” ucapnya.
Kementerian Kesehatan menyatakan, sekitar 50 persen kasus Covid-19 di Malaysia berawal dari klaster Jamaah Tabligh ketika sekitar 16.000 orang, termasuk 1.500 warga negara asing (WNA), berkumpul di Masjid Jamek Sri Petaling di selatan Kuala Lumpur.
Sementara, Malaysia per hari ini telah melaporkan total 5.389 kasus positif infeksi Covid-19. Dari jumlah itu, 89 pasien di antaranya meninggal dunia. Namun, kabar baiknya, sebanyak 3.197 orang dinyatakan sembuh.
Editor: Ahmad Islamy Jamil