Menlu Arab Saudi Ungkap Harapan ke Joe Biden, Singgung Iran
RIYADH, iNews.id - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud yakin kebijakan pemerintahan Amerika Serikat di bawah Joe Biden akan bantu mewujudkan stabilitas di Timur Tengah. Setiap pembicaraan kedua negara akan mengarah kepada kerja sama yang lebih kuat.
Saudi bersiap menyambut presiden baru AS pada Januari 2021 dan membangun kemitraan lebih erat.
"Saya yakin pemerintahan Biden akan terus mengejar kebijakan demi kepentingan stabilitas kawasan," kata Faisal, kepada Reuters.
Arab Saudi tampaknya akan mengubah strateginya untuk beradaptasi dengan kebijakan pemerintahan AS yang baru. Sebelumnya Saudi menikmati banyak keuntungan hasil kerja sama dengan pemerintahan Donald Trump, terutama dalam membangun aliansi melawan pengaruh Iran di Timur Tengah.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman menikmati hubungan pribadi yang dekat dengan Trump, meskipun dihujani kritik internasional terkait catatan hak asasi manusia (HAM), seperti perang Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Wilayah-wilayah itu kemungkinan akan menjadi titik gesekan antara Biden dengan Saudi ke depan.
Lebih lanjut Faisal berharap sejarah 75 tahun kerja sama pertahanan yang kuat antara kedua negara akan berlanjut.
Dia berharap AS memasukkan pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran sebagai organisasi teroris.
"Kita semua tahu banyak tentang senjata mereka dan sebagian besar ideologi mereka berasal dari Iran. Jadi mereka jelas merupakan organisasi teroris yang didukung asing," katanya.
AS sejauh ini juga memandang kelompok itu sebagai salah satu perpanjangan pengaruh Iran di kawasan. Menurut sumber, pemerintahan Trump mengancam memasukkan Houthi dalam daftar hitam, sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum terhadap Iran.
Namun Iran membantah memberikan dukungan finansial dan militer kepada Houthi.
Editor: Anton Suhartono