Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Thailand Desak Kamboja Umumkan Gencatan Senjata Lebih Dulu
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Armenia dan Azerbaijan di Swiss Bahas Gencatan Senjata untuk Ke-4 Kali

Jumat, 30 Oktober 2020 - 18:45:00 WIB
Menlu Armenia dan Azerbaijan di Swiss Bahas Gencatan Senjata untuk Ke-4 Kali
Menlu Armenia dan Azerbaijan kembali menegosiasikan gencatan senjata di Jenewa untuk keempat kali (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Armenia dan Azerbaijan kembali melakukan negosiasi gencatan senjata, Jumat (30/10/2020), kali ini di Jenewa, Swiss. Tiga gencatan senjata sebelumnya yang dimediasi Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat (AS) gagal.

Menteri luar negeri (menlu) Armenia dan Azerbaijan berada di Jenewa untuk melakukan pembicaraan dengan mediator internasional.

Pemerintah Armenia menyatakan, Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan bertemu dengan ketua bersama mediasi Minsk Group.

Juru Bicara Kemlu Armenia Anna Naghdalyan sebelumnya mengatakan, pertemuan itu memprioritaskan tercapainya gencatan senjata yang baru serta cara untuk memverifikasinya sehingga bisa dipatuhi.

Pemerintah Azerbaijan menyatakan, Menlu Jeyhun Bayramov berada di Jenewa untuk kunjungan kerja.

Putaran baru pembicaraan diplomatik ini seharusnya berlangsung di Jenewa pada Kamis, namun ditunda terkait dengan pertempuran yang terus berkecamuk.

Belum bisa dipastikan apakah menlu Armenia dan Azerbaijan bertemu langsung di Jenewa atau kesepakatan dicapai melalui pihak ketiga.

Negosiasi ini dimediasi Minsk Group yang dipimpin secara bersama oleh Rusia, Prancis, dan AS.

Azerbaijan dan Armenia terlibat konflik sengit atas Nagorno-Karabakh sejak separatis Armenia yang didukung Yerevan menguasai provinsi pegunungan itu dalam perang pada 1990-an yang menewaskan 30.000 orang.

Pertempuran terbaru meletus sejak 27 September menewaskan lebih dari 1.200 orang termasu warga sipil dari kedua pihak. Azerbaijan belum merilis jumlah korban dari kalangan militer.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu mengatakan, korban tewas perang Armenia dan Azerbaijan sekitar 5.000 orang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut