Menlu AS dan Turki Bertemu di Singapura Bahas Nasib Pendeta Brunson
SINGAPURA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dan mitranya dari Turki, Mevlut Cavusoglu, bertemu di sela pertemuan ASEAN di Singapura, Jumat (3/8/2018). Pertemuan ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara terkait penahanan pendeta Andrew Brunson.
AS mendesak Turki membebaskan Brunson yang telah ditahan selama dua tahun terkait tuduhan mendukung kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) serta Fethullah Gulen, tokoh yang dituduh sebagai aktor kudeta militer 2016 yang gagal.
Jika terbukti bersalah, Brunson terancam hukuman penjara 35 tahun. Namun Brunson membantah semua tuduhan itu. Dia dijadikan tahanan rumah sejak Juni lalu terkait kondisi kesehatannya. Sidangnya akan digelar pada 12 Oktober mendatang.
Akibat menolak membebaskan pemimpin gereja Protestan di Kota Izmir, Aegan, itu, Turki terancam medapat sanksi dari AS. Bahkan, dua menterinya sudah lebih dulu dijatuhi sanksi.
Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert, mengatakan, Pompeo dan Cavusoglu menggelr pertemuan yang konstruktif.
"Mereka membahas beberapa isu. Mereka sepakat melanjutkan mencari jalan keluar beberapa isu antara kedua negara," kata Nauert, dikutip dari AFP.
Pada Rabu lalu, Pompeo dan Cavusoglu sudah berbincang melalui telepon untuk mengumumkan sanksi terhadap Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.
Kedua pejabat itu dibidik karena peran mereka dalam penangkapan dan penahanan Brunson.
Kasus Brunson membawa hubungan kedua negara anggota NATO itu berada di titik terendah di era modern ini. Sebelumnya kedua negara juga bersitegang soal invasi Turki ke Siprus pada 1974 dan invasi pasukan koalisi yang dimpimpin AS ke Irak pada 2003.
Editor: Anton Suhartono