Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kaca Kokpit Pesawat Bawa Menlu AS Rubio Retak, Putar Balik ke Washington
Advertisement . Scroll to see content

Menlu AS Pompeo Sebut Korut Masih Produksi Bahan Nuklir

Kamis, 26 Juli 2018 - 11:13:00 WIB
Menlu AS Pompeo Sebut Korut Masih Produksi Bahan Nuklir
Menlu AS Mike Pompeo menyebut Korut masih memproduksi bahan senjata nuklir. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mencurigai Korea Utara (Korut) masih memproduksi bahan senjata nuklir. Hal itu dia ungkapkan enam pekan setelah Presiden Donald Trump mengklaim ancaman nuklir Korut telah berakhir.

"Ya, mereka masih memproduksi bahan baku nuklir," kata Pompeo, seperti dilaporkan AFP, Kamis (26/7/2018).

Trump bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong Un di Singapura pada 12 Juni dan menyebut negara komunis itu setuju untuk melucuti senjata nuklir sepenuhnya. Setelah pertemuan bersejarah itu, Trump menulis lewat akun Twitter-nya, "Tidak ada lagi ancaman nuklir dari Korea Utara."

Beberapa hari terakhir, dia kembali dikritik karena denuklirisasi Korut dianggap tidak membawa hasil signifikan. Namun Pompeo bersikeras denuklirisasi Korut mengalami kemajuan.

"Dia (Trump) optimis tentang prospek denuklirisasi Korea Utara. Dia setuju sistem yang mengancam Amerika masih terus ada. Namun ketegangan saat ini sudah sangat berkurang," kata Pompeo.

Dia memastikan AS tidak akan membiarkan negosiasi nuklir dengan Korut berlanjut tanpa akhir yang jelas.

"Kami terlibat dalam diplomasi yang menuntut kesabaran, namun kami tidak akan membiarkan hal ini berujung tanpa akhir," ujar dia.

"Kemajuan sedang terjadi. Kami membutuhkan Pemimpin Kim Jong Un untuk menindaklanjuti komitmennya yang dibuat di Singapura," kata Pompeo, menambahkan.

Sebelumnya, foto satelit terbaru menunjukkan, Kim mulai membongkar fasilitas yang dianggap sebagai tempat uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua. China dan Rusia berpendapat Korut harus diberi keringanan sanksi atas iktikad baik tersebut.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut