Menlu AS: Tujuan Kami Bukan Berperang dengan Korut
SEOUL, iNews.id - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) meningkat pasca-uji coba senjata nuklir. Ditambah lagi pernyataan dari kedua kepala negara yang mengancam akan saling serang.
Menteri Pertahanan AS James Mattis mencoba mencairkan suasana tegang ini dengan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) di perbatasan Korea Selatan (Korsel) dengan Korut, Jumat (27/10/2017). Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Rex Tillerson juga menegaskan bahwa negaranya tidak punya tujuan untuk berperang dengan Korut.
"Provokasi Korea Utara telah mengancam keamanan regional dan global meskipun mendapat kecaman dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Mattis, di DMZ, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Ia pun mengutip pernyataan Menlu Tillerson mengenai mengapa AS bersikap tegas pada Korut. "Sebagai menteri luar negeri Tillerson telah menegaskan, tujuan kami bukanlah perang, melainkan melakukan verifikasi serta denuklirisasi di Semenanjung Korea yang tidak dapat diubah," jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Menhan Korsel Song Young Moo mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menciptakan suasana damai. "Kami secara bersama-sama akan terus berupaya menjaga perdamaian dengan keinginan yang kuat," katanya.
Di lain pihak, Korut berjanji akan membebaskan perahu nelayan beserta kru asal Korsel yang ditangkap pada 21 Oktober lalu. Para nelayan itu diketahui melanggar batas wilayah kedua negara. Korut membebaskan para nelayan dengan alasan mereka mengakui kesalahan dan berulang kali meminta maaf serta memohon keringanan hukuman. Pembebasan akan dilakukan di bawah pengawasan militer kedua negara.
Editor: Anton Suhartono