Menlu China Wang Yi Minta Semua Pihak Menahan Diri terkait Krisis Ukraina
BEIJING, iNews.id – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, meminta semua pihak yang terlibat dalam masalah Ukraina untuk tetap tenang dan menahan diri dari tindakan yang menimbulkan ketegangan dan meningkatkan krisis. Hal itu dia ungkapkan saat mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Kamis (27/1/2022).
Rusia telah menuntut agar NATO menarik kembali pasukan dan persenjataan mereka dari Eropa Timur. Moskow juga melarang tetangganya yang juga negara bekas Uni Soviet, Ukraina, untuk bergabung dengan NATO.
Sementara Washington DC dan para sekutunya di NATO menolak tuntutan Rusia itu. Akan tetapi, mereka menyatakan siap untuk membahas topik-topik lain semisal pengendalian senjata dan langkah-langkah untuk membangun kepercayaan di kawasan.
Wang mengatakan, keamanan satu negara tidak dapat mengorbankan keamanan negara lain. “Dan (begitu pula), keamanan regional tidak dapat dijamin dengan memperkuat atau bahkan memperluas blok militer,” kata Wang kepada Blinken melalui telepon.
Rusia menempatkan puluhan ribu tentara dekat Ukraina, namun membantah punya rencana untuk menyerang negara tetangganya itu.
NATO pun telah menanggapi penumpukan tentara Rusia itu dengan mengerahkan 4.000 prajurit dari batalion multinasional di Baltik serta Polandia. Pakta pertahanan Antlantik Utara itu juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlahnya.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada Senin (24/1/2022) mengumumkan bahwa sekitar 8.500 tentara mereka telah disiagakan untuk kemungkinan pengerahan ke Eropa Timur, seiring meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina. Namun, sampai sejauh ini belum ada keputusan tentang pengerahan secara resmi pasukan AS yang disiagakan itu.
Inggris juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan ratusan tentara ke kawasan Eropa Timur dalam menghadapi kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil