Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow, YouTube Bayar Rp410 Miliar gara-gara Blokir Akun Trump
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Iran dan Kuba Jajaki Kerja Sama Hadapi Sanksi Amerika Serikat

Sabtu, 07 November 2020 - 11:28:00 WIB
Menlu Iran dan Kuba Jajaki Kerja Sama Hadapi Sanksi Amerika Serikat
Menlu Kuba, Bruno Rodriguez (kanan) bersama Menlu Iran Mohammad Javad Zarif (kiri) bertemu di Havana, Jumat (6/11/2020), untuk membahas kerja sama menghadapi pengetatan sanksi Amerika Serikat. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HAVANA, iNews.id - Saat Amerika Serikat tengah disibukkan dinamika Pilpres 2020, Menteri Luar Negeri Kuba dan Iran mengadakan pertemuan untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi sanksi Negeri Paman Sam.

Surat kabar setempat, Granma, melaporkan pertemuan antara Menlu Kuba Bruno Rodriguez dan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif berlangsung di kota Havana pada Jumat (6/11/2020) waktu setempat. Pertemuan itu menandai solidaritas timbal balik antara kedua negara dalam menghadapi pengetatan sanksi oleh pemerintah AS terhadap negara-negara yang menolak tunduk pada keinginan Washington.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018. AS juga telah mengumumkan lebih dari 130 langkah untuk memperkuat embargo yang dihadapi Kuba sejak 1962.

"Kuba akan mendukung penggunaan energi dan teknologi nuklir secara damai untuk berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi, dan akan mengutuk keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menarik diri secara sepihak dari Perjanjian Nuklir dengan Iran," demikian laporan Granma seperti yang dilansir dari AFP, Sabtu (7/11/2020).

Iran dan Kuba sebut AS langgar aturan antar negara

Kedua negara satu pandangan bahwa keputusan AS menarik diri JCPOA sebagai pelanggaran aturan hidup berdampingan antar negara, dan dapat memicu konsekuensi serius bagi stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.

Lawatan Menlu Zarif ke Kuba berlangsung setelah dia mengunjungi Venezuela--sekutu regional lainnya yang juga terkena sanksi AS.

Granma melaporan Zarif dan Rodriguez "akan membicarakan kemungkinan hubungan dan kerjasama komersial" dengan Wakil Perdana Menteri Kuba Ricardo Cabrisas.

Tanggapan perwakilan AS di Havana

Kedutaan Besar AS di Havana menanggapi kunjungan Zarif ke Kuba. Diplomat tinggi Washington di Amerika Latin, Michael Kozak, dalam kicauannya menyebut Iran dan Kuba berkongsi menyebarkan kejahatan ke seluruh dunia.

"Zarif Iran dan rezim (Fidel) Castro memiliki banyak kesamaan: pelanggaran hak asasi manusia, otoriterisme, pencurian kekayaan Venezuela, dan penyebaran pengaruh jahat mereka ke seluruh dunia. Hubungan mereka menggarisbawahi kurangnya legitimasi mereka," demikian kicau Kozak.

Zarif akan mengakhiri kunjungannya ke kawasan Amerika Latin dengan menghadiri pelantikan presiden terpilih Bolivia, Luis Arce, pada Minggu (8/11/2020).

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut