Menlu Iran Sebut Serangan Roket ke Pangkalan Militer AS Bukan untuk Berperang

DUBAI, iNews.id - Iran menyerang dua pangkalan militer yang ditempati pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, Rabu (8/1/2020) dini hari waktu setempat.

Serangan pertama ditujukan ke pangkalan Ain Al Asad disusul 1 jam kemudian ke pangkalan lain.

Baca Juga

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Nobatkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, serangan tersebut dalam rangka mempertahankan diri dari ancaman pasukan AS. Dia menegaskan Iran tak ingin meningkatkan eskalasi di kawasan, apalagi berperang.

"Iran mengambil dan memutuskan langkah-langkah proporsional dalam membela diri di bawah Pasal 51 Piagam PBB, menargetkan pangkalan dari potensi serangan bersenjata para pengecut terhadap warga negara dan pejabat senior kami. Kami tidak menginginkan eskalasi atau perang, tapi mempertahankan diri dari agresi," kata Zarif, dalam cuitannya.

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menyampaikan pernyataan pada Rabu pagi waktu AS atau malam waktu WIB soal serangan terhadap pangkalannya di Irak.

Namun berdasarkan laporan awal yang diterima, Trump mengatakan semua baik-baik saja.

"Pengecekan korban dan kerusakan sedang berlangsung saat ini. Sejauh ini, semuanya bagus," katanya, dalam cuitan.

Setidaknya sembilan roket menghantam pangkalan Ain Al Asad setelah faksi pro-Iran di Irak berjanji menanggapi serangan drone AS yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad pekan lalu.

Pangkalan Ain Al Asad merupakan yang terbesar di Irak di mana pasukan asing di bawah koalisi melawan ISIS berpangkalan.

Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Stasiun televisi pemerintah melaporkan Republik Islam yang meluncurkan rudal.

Editor: Anton Suhartono