Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunung Hayli Gubbi Ethiopia Meletus Dahsyat, Abu Vulkaniknya Sampai China
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Peru Mundur Setelah Mengakui Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm Sisa Uji Coba

Senin, 15 Februari 2021 - 12:57:00 WIB
Menlu Peru Mundur Setelah Mengakui Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm Sisa Uji Coba
Menlu Peru Elizabeth Astete mengundurkan diri setelah mengaku telah mendapat vaksin Covid-19 sebelum program dimulai (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LIMA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Peru Elizabeth Astete, Minggu (14/2/2021), mengundurkan diri setelah mengaku menerima suntikan vaksin corona Sinopharm dari China sebelum program vaksinasi nasional dimulai.

Pria yang menjabat menlu sejak November 2020 itu disuntik vaksin corona pada 22 Januari lalu. Dia disuntik setelah menerima tawaran dari Universidad Peruana Cayetano Heredia untuk diberi vaksin Sinopharm sisa hasil uji coba klinis.

“Saya menyadari kesalahan fatal ini, itulah mengapa saya memutuskan tidak menerima dosis kedua. Saya telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada presiden,” ujar Astete, dalam cuitan, dikutip Reuters Senin (15/2/2021).

Sehari sebelumnya, Presiden Peru Francisco Sagasti juga menerima surat pengunduran diri Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti. Dia terbukti terlibat dalam skandal dengan mantan Presiden Martin Vizcarra yang disuntik vaksin sebelum program diluncurkan.

Vizcarra, yang digulingkan oleh Kongres pada November 2020 karena tuduhan korupsi, mengklaim dirinya memperoleh vaksin secara legal. Dia mendapatkannya sebagai bagian dari uji coba klinis.

Pemerintah Peru sebelumnya mengumumkan kesepakatan dengan Sinopharm untuk memasok hingga 38 juta dosis vaksin virus corona pada awal Januari lalu. Pengiriman pertama sebanyak 300.000 dosis tiba sepekan lalu, sementara program vaksinasi akan dimulai pada Selasa (16/2/2021).

Petugas medis garis depan akan mendapat prioritas untuk disuntik vaksin Covid-19

Menurut data resmi, sekitar 43.400 orang meninggal dunia di Peru akibat Covid-19. Negara itu menghadapi gelombang kedua wabag, di mana rumah sakit kekurangan peralatan medis.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut