Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Saudi: Iran Terus Danai Teroris di Timur Tengah dan Eropa

Sabtu, 05 Desember 2020 - 09:10:00 WIB
Menlu Saudi: Iran Terus Danai Teroris di Timur Tengah dan Eropa
Menlu Arab Saudi, Pangerang Faisal Al-Saud menegaskan negaranya memiliki visi menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai upaya memberikan kemerdekaan dan pengakuan kedaulatan negara Palestina. (foto: Aljazeera)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud, menyebut Iran terus mendanai milisi teroris di wilayah Timur Tengah. Dia juga memperingatkan potensi ancaman teroris Iran di Eropa. 

Pernyataan tersebut disampaikan Pangeran Faisal dalam forum Med2020 yang tahun ini digelar secara virtual, Jumat (4/12/2020) waktu setempat. Saudi dan Iran selama ini terlibat ketegangan di kawasan Timur Tengah. 

Teheran menganggap Saudi sebagai perpanjangan kepentingan Amerika Serikat--musuh Iran yang berulang kali menjatuhkan embargo senjata. Sepanjang tahun ini, pasukan koalisi Arab Saudi disibukkan dengan meningkatnya serangan milisi Houthi yang didukung Iran. 

Pekan lalu, serangan rudal milisi Houthi menghantam kilang minyak Aramco di luar Riyadh. Tak sampai disitu, pasukan koalisi tercatat lebih dari 10 kali melakukan pencegatan serangan drone berpeledak milisi dukungan Teheran. 

Insiden-insiden tersebut, menurut Pangeran Faisal, menunjukkan peningkatan ekskalasi ketegangan serta ancaman regional yang dipicu Iran. 

"Kerajaan (Arab Saudi) mendukung dialog antara AS dan Iran, tetapi Teheran adalah negara yang menutup pintu dialog," kata Pangeran Faisal dikutip dari Al-Arabiya, Sabtu (5/12/2020).

Komitmen Saudi dukung kemerdekaan Palestina

Dalam kesempatan tersebut, Pangeran Faisal juga menegaskan komitmen Arab Saudi mendukung perjanjian perdamaian yang adil bagi kemerdekaan negara Palestina. 

Saudi membuka pintu bagi normalisasi hubungan dengan Israel dengan syarat negara Yahudi bersedia mengakui kedaulatan Palestina berdasarkan batas negara yang direbut Israel sejak perang 1965. 

"Dan kami berharap kemajuan ini dapat mengarah pada kesepakatan akhir yang terlihat dalam jangkauan. Saya agak optimis bahwa kami hampir menyelesaikan kesepakatan antara semua negara yang bersengketa untuk mencapai resolusi yang menurut kami akan tercapai dan memuaskan semua," lanjutnya. 

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut