Menlu Turki Berkunjung ke Azerbaijan, Akankah Gencatan Senjata dengan Armenia Terwujud?
ANKARA, iNews.id - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berkunjung ke Azerbaijan, Selasa (6/10/2020), untuk membahas konflik dengan separatis Armenia di Nagorno-Karabakh.
Turki merupakan pendukung utama Azerbaijan dalam konflik terbaru dengan separatis Armenia yang memasuki hari ke-10. Bahkan, Turki dituduh mengirim alat perang untuk membantu pasukan Azerbaijan. Bukan hanya itu, Turki juga disebut memfasilitasi pengiriman tentara bayaran asal Suriah untuk membantu Azerbaijan.
"(Mevlut Cavusoglu) Akan melakukan kunjungan kerja ke Azerbaijan pada 6 Oktober," demikian keterangan kemlu Turki, seperti dikutip dari AFP.
Dilanjutkan, Cavusoglu akan bertemu Presiden Ilham Aliyev dan mitranya untuk bertukar pandangan mengenai situasi terkini di Nagorno-Karabakh yang masih diduduki separatis Armenia. Belum dketahui apakah pertemuan itu juga membahas opsi gencatan senjata.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev sebelumnya mengatakan tak akan memenuhi permintaan gencatan senjata tanpa melibatkan Turki di dalamnya. Seperti diketahui, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat, menjadi pengawas konflik Azerbaijan dan Armenia. Ketiga negara tersebut untuk kali kedua menyerukan agar pihak yang bertikai menghentikan serangan dan membicarakan gencatan senjata.
Namun permintaan itu ditolak, kecuali dengan syarat. Presiden Aliyev meminta syarat yang hampir tidak mungkin diterima oleh Armenia.
Dalam pidato pada Minggu, Aliyev memperingatkan bahwa pemimpin Armenia harus berpikir secara hati-hati sebelum terlambat.
Pasukan Armenia harus meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh yang merupakan wilayah Azerbaijan sebagai syarat gencatan senjata. Selain itu Armenia harus mengakui keutuhan wilayah Azerbaijan, meminta maaf kepada rakyat Azerbaijan, dan mengakui bahwa wilayah tersebut bukan bagian Armenia.
"Nagorno-Karabakh merupakan tanah kami. Kami harus kembali ke sana dan melakukannya sekarang," kata Aliyev.
Editor: Anton Suhartono