Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Yakin Iran Tak Punya Kemampuan Nuklir Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Menlu Zarif Tiba-Tiba Sambangi KTT G-7 di Prancis, Bahas Nuklir dengan Macron

Senin, 26 Agustus 2019 - 08:30:00 WIB
Menlu Zarif Tiba-Tiba Sambangi KTT G-7 di Prancis, Bahas Nuklir dengan Macron
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif saat bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela KTT G-7. (FOTO: JAVAD ZARIF'S OFFICIAL TWITTER ACCOUNT / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BIARRITZ, iNews.id - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif terbang menuju Biarritz, Prancis, untuk menghadiri KTT G-7 pada Minggu (25/8/2019). Kunjungan mengejutkan itu dia lakukan untuk memecahkan kebuntuan diplomatik terkait program nuklir Iran.

Kehadiran Zarif itu tidak diumumkan. Zarif dilaporkan bertemu dengan tuan rumah, Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berusaha meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).

Diplomat top Iran itu tidak mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump di Biarritz. Namun kehadiran kedua pria itu di tempat yang sama memicu harapan akan adanya pembicaraan.

"Jalan di depan itu sulit. Tetapi patut dicoba," cuit Zarif usai bertemu Macron dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian serta pejabat Inggris dan Jerman, seperti dikutip AFP, Senin (26/8/2019).

Para pejabat Prancis mengatakan Trump mengetahui kedatangan Zarif dan mereka menduga kunjungan itu sudah dibahas antara Trump dan Macron saat makan siang selama dua jam di teras hotel pada Sabtu (24/8/2019).

"Kami bekerja dengan transparansi penuh dengan Amerika," kata seorang diplomat kepada wartawan tanpa menyebut nama.

Berbicara di Biarritz, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa Trump di masa lalu mengatakan bahwa jika Iran "ingin duduk dan bernegosiasi, dia tidak akan menetapkan prasyarat."

Pejabat Prancis mengatakan diskusi antara Macron dan Trump menghasilkan hal positif; dan Zarif meninggalkan pertemuan pada Minggu malam.

Pada akhir Juli, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada Zarif, dengan menyebut sang diplomat menyebarkan propaganda dan disinformasi rezim.

Macron mendesak pemerintah AS menawarkan semacam bantuan kepada Iran, seperti mencabut sanksi atas penjualan minyak ke China dan India, atau jalur alternatif baru untuk memungkinkan ekspor.

Sebagai imbalannya, Iran akan kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015 yang membatasi program nuklirnya. Trump secara sepihak menari AS mundur dari kesepakatan itu tahun lalu.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut