JAKARTA, iNews.id - Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean menyesalkan kapal penyelamat MV Swift Rescue gagal menyelamatkan awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
Singapura mengirim MV Swift Rescue untuk membantu pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021). Bahkan Singapura langsung memberangkatkan kapal yang dilengkapi kendaraan penjelajah bawah laut, remotely operated vehicle (ROV), itu di hari yang sama dengan hilangnya KRI Nanggala 402 agar bisa cepat membantu pencarian.
Eskalasi Berbahaya, Israel akan Setujui Hampir 2.000 Unit Permukiman di Tepi Barat
"Belasungkawa terdalam kami atas musibah kapal selam Indonesia KRI Nanggala dan para awaknya. Sebagai sesama perwira Angkatan Laut, kami sedih karena tim penyelamat tidak bisa menyelamatkan para awak," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Laut Singapura itu, dalam posting-an di Facebook, Minggu (25/4/2021) malam.
Namun ROV berhasil menemukan posisi KRI Nanggala 402 yang kemudian diketahui kapal selam tersebut terbelah menjadi tiga bagian.
Kronologi Ditemukannya KRI Nanggala 402 di Perairan Bali, Terbelah 3 Bagian
"Bekerja sama dengan TNI AL, ROV Angkatan Laut Singapura mampu mengidentifikasi secara visual dan mengonfirmasi kondisi kapal di dasar laut serta membawa beberapa barang penting dari dasar laut pada kedalaman lebih dari 800 meter," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Keamanan Nasional itu.
Lebih lanjut Teo berharap ROV bisa menemukan para awak KRI Nanggala 402 yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. Namun ROV berhasil mendapatkan beberapa barang seperti pakaian penyelamat yang tampaknya tak sempat dipakai awak.
Penampakan KRI Nanggala Terbelah 3 di Kedalaman 838 Meter
"Kami berharap ini akan membantu keluarga mendapatkan kepastian mengenai nasib orang yang mereka cintai. Kami mendoakan semua korban yang gugur serta keluarga mereka," ucapnya.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku