Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pertaruhkan Nyawa Cegah Penembakan Komunitas Yahudi Australia, Ahmed: Saya Lewati Masa Sulit!
Advertisement . Scroll to see content

Menyingkap Cara Warga Afghanistan Atasi Trauma Konflik

Rabu, 25 Agustus 2021 - 15:53:00 WIB
Menyingkap Cara Warga Afghanistan Atasi Trauma Konflik
Para gadis di Afghanistan mengangkat senjata siap berperang menghadapi Taliban. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id – Masyarakat Afghanistan harus melewati masa-masa sulit di negaranya sendiri, karena merebaknya konflik terutama dengan Taliban. Sebuah studi yang dilakukan BMC Psychiatry dan dipublikasikan dalam artikel pada Juni 2021 menyebut, jika 64,67 persen dari total warga Afghanistan paling tidak sudah pernah merasakan 1 kali kejadian traumatik di hidup mereka.

Sementara itu, 60,77 persen warga pernah merasakan tindak kekerasan, terutama yang berhubungan dengan perang. Kemudian, 48,96 persen warga dilaporkan sering merasakan trauma akibat banyaknya kekerasan yang diderita atau disaksikan.

Banyak cara dilakukan masyarakat Afghanistan dalam mengatasi trauma akan kejadian-kejadian pahit yang mereka alami. Monash University Australia mengadakan sebuah penelitian yang berjudul "Understanding the Mental Health and Wellbeing of Afghan Women in South East Melbourne" pada 2010. Para peneliti melakukan wawancara dengan warga Afghanistan.

Untuk kaum perempuan, cara mengatasi trauma adalah dengan bercerita dengan suaminya. Lalu, berbagi cerita juga dengan keluarga dekat dan orang tuanya. Dalam keseharian masyarakat Afghanistan, perempuan biasanya tidak bisa menyembunyikan masalah yang dimilikinya. Jadi, bisa dengan mudah bercerita kepada orang-orang terdekatnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh kaum pria. Mereka biasa menceritakan beban dan trauma yang dimilikinya kepada ibu, istri atau kerabat dekat lainnya yang bisa dipercaya. Jika trauma tidak bisa diatasi dengan cara bercerita kepada keluarga dekat, warga Afghanistan umumnya memilih pergi ke praktisi kesehatan mental, konselor atau menjalankan terapi medis.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut