Mesin Southwest Airlines Meledak di Udara, Mesin Boeing 737 Diperiksa
PHILADELPHIA, iNews.id - Kasus meledaknya mesin Southwest Airlines dalam penerbangan dari New York ke Dallas, Amerika Serikat, pada Selasa 17 April, mengungkap kecacatan mesin jenis yang sama pada pesawat maskapai lain.
Beberapa maskapai yang juga mengoperasikan pesawat Boeing 737, termasuk Korean Airlines dan Japan Airlines, menyatakan memeriksa mesin jenis yang sama dengan milik Southwest Airlines.
Pesawat Southwest Airlines 1380 melakukan pendaratan darurat di Philadelphia setelah mesinnya meledak hingga pecahannya menghancurkan jendela dan hampir saja menghisap penumpang. Insiden ini menyebabkan satu dari 144 penumpang tewas.
Lembaga keselamatan transportasi Eropa pada bulan ini mulai penyelidikan atas permintaan. Sumber yang memahami masalah tersebut mengatakan, regulator di AS juga melakukan langkah serupa, sehingga mempengaruhi pengoperasian sejumlah pesawat Boeing 737 secara global.
Tindakan regulator menunjukkan ada beberapa kekhawatiran tentang mesin Boeing 737, meskipun tidak mendesak. Sejauh ini armada penerbangan sipil global mencatat lebih dari 350 juta jam penerbangan pesawat aman, tetapi ada juga yang masih diperiksa terkait kecelakaan pada 2016.
Mesin CFM56-7B yang digunakan pesawat Southwest Airlines nahas itu diproduksi oleh perusahaan patungan General Electric Co dari AS dan Safran SA asal Prancis yang disebut CFM International. Ini merupakan salah satu mesin paling umum yang digunakan Boeing 737 di seluruh dunia.
Pihak Southwest mempercepat pemeriksaan seluruh secara ekstra hati-hati, yang diharapkan akan selesai dalam 30 hari.
Kepala Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) Robert Sumwalt mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal dari kerusakan mesin Southwest disebabkan adanya logam yang cacat pada bagian pisau kipas.
"Kami sangat prihatin tentang logam yang cacat ini," kata Sumwalt, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/4/2018).
"Perlu ada mekanisme pemeriksaan yang tepat untuk menyelidiki ini sebelum ada peristiwa lebih besar lainnya," kata dia, menambahkan.
Korean Air menyatakan pihaknya belum diminta oleh pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan. Namun regulator berencana memeriksa mesin yang digunakan pada seluruh armana Boeing 737 maskapai itu pada November, menyusul insiden Southwest.
Seorang pejabat Korean Air mengatakan, 20 hingga 30 persen dari total 35 Boeing 737 menggunakan jenis pisau kipas yang sama dengan yang Southwest.
Juru bicara Japan Airlines juga menyebut, dua Boeing 737 armadanya juga menggunakan kipas yang sama. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan hari ini.
Pada Agustus 2016, pesawat Southwest mendarat darurat di Pensacola, Florida, setelah pisau kipas terlepas. Pecahannya merusak lubang di atas sayap kiri. Tim pemerisa menyimpulkan adanya kecacatan pada logam kipas karena usia pakai.
Namun, tidak semua maskapai penerbangan yang mengoperasikan Boeing 737 terkena dampak. Qantas Airways dari Australia, menyatakan mesinnya memiliki model sedikit berbeda dari milik Southwest.
Editor: Nathania Riris Michico