Meski 'Shutdown' Berakhir, Belum Jelas Kapan Gaji Pegawai AS Dibayar
WASHINGTON, iNews.id - Kendati penutupan sebagian operasi pemerintahan Amerika Serikat (shutdown) sudah berakhir, namun masih belum jelas kapan para pegawai federal akan menerima gaji.
Sekitar 800.000 pegawai dirumahkan atau bekerja tanpa dibayar selama 35 hari. Mereka akan menerima bayaran setelah shutdown berakhir.
Meski pemerintahan Trump berjanji akan membayar para pegawai federal secepatnya, seorang pejabat senior mengatakan instansi-instansi pemerintah bertanggung jawab atas isu pembayaran, dan para pegawai dianjurkan untuk menghubungi departemen mereka masing-masing untuk mencari tahu kapan gaji akan dibayar.
Pada Jumat malam, Kantor Manajemen dan Anggaran menginstruksikan instansi-instansi untuk memastikan mereka memiliki staf yang cukup untuk mendukung proses pembayaran dan untuk menjawab segala pertanyaan para pegawai sekembalinya mereka ke kantor pada pekan ini.
Presiden AS Donald Trump sepakat mengakhiri penutupan pemerintahan yang sudah berlangsung lebih dari 35 hari. Dia membuat kesepakatan dengan Kongres untuk membuka kembali pemerintah yang mengalami shutdown terlama dalam sejarah AS, meski tidak mencakup pendanaan tembok perbatasan yang dia usulkan.
DPR bersama Senat meloloskan RUU Pengeluaran Negara untuk mengakhiri penutupan sebagian operasi pemerintah. RUU Pengeluaran Negara itu tidak termasuk dana 5,7 miliar dolar AS yang diminta oleh Trump untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan AS sesuai dengan janjinya selama kampanye pilpres lalu.
DPR dan Senat juga mengesahkan ukuran pengeluaran Homeland Security yang akan memungkinkan pembentukan komite konferensi untuk memperdebatkan pendanaan untuk keamanan perbatasan.
Jika Kongres tidak mencapai kesepakatan yang adil dengannya selama tiga pekan ke depan, pemerintah akan ditutup kembali pada 15 Februari 2019.
Solusi lain yang akan dia tempuh adalah menetapkan status darurat nasional untuk mengatasi keadaan darurat di perbatasan.
Editor: Nathania Riris Michico