Militer Israel Minta Warga di Perbatasan Lebanon Tak Keluar Rumah dan Siaga, Ada Apa?
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel mengonfirmasi terjadinya insiden keamanan di dekat perbatasan Lebanon, Selasa (25/8/2020). Mereka meminta warga setempat untuk tetap di rumah atau mencari perlindungan.
Lebanon sebelumnya menolak seruan Israel untuk mereformasi pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, yang berpatroli di perbatasan, menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang akan memperbarui mandatnya.
Lebanon dan Israel secara teknis masih berstatus perang, hanya meneken kesepakatan gencatan senjata. Pasukan UNIFIL ditugaskan untuk memantau gencatan senjata.
Dalam pernyataan, militer Israel menyebut, insiden keamanan masih berkembang di Manara, dekat perbatasan Garis Biru yang dibuat PBB.
"Sejumlah rute di kawasan itu sudah diblokade. Semua jenis aktivitas di kawasan terbuka dilarang, termasuk pertanian," bunyi pernyataan, dikutip dari AFP, Rabu (26/8/2020).
Warga diminta siaga, tetap berada di rumah atau dekat tempat penampungan. Mereka diminta segera mencari perlindungan setelah adanya pemberitahuan.
Israel tidak menjelaskan secara detail mengenai jenis insiden itu. Pengumuman ini disampaikan beberapa hari setelah kelompok gerakan Hizbullah Lebanon menjatuhkan drone mata-mata Israel yang terbang di atas perbatasan Garis Biru.
Pada September 2019, Hizbullah berjanji akan menjatuhkan setiap drone Israel yang terbang di atas Lebanon, menyusul insiden sebulan sebelumnya ketika dua pesawat tak berawak yang membawa bom menyerang pos pertahanan kelompok itu di Beirut selatan.
Sementara itu Israel menuduh Hizbullah menimbun senjata di perbatasan untuk mempersiapkan perang terbaru.
Editor: Anton Suhartono