Militer Niger Tangkapi Menteri dan Politikus, Bersih-Bersih Rezim Presiden Bazoum
NIAMEY, iNews.id - Junta Militer Niger menangkap setidaknya lima menteri dan beberapa politikus. Orang-orang yang terafiliasi Presiden Mohamed Bazoum, yang baru saja dikudeta, ditarik dari pemerintahan.
Melansir dari Reuters, Selasa (1/8/2023), Militer Niger tidak mengindahkan ancaman dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Jenderal Abdourahamane Tiani yang kini mengkalim menjadi pemimpin Niger bahkan menyebut tidak takut jika bantuan dana asing dihentikan.
Uni Afrika, PBB, Uni Eropa, dan beberapa pimpinan negara Afrika mengutuk aksi kudeta itu. Namun, junta militer di Burkina Faso, Mali dan Guinea mendukung kudeta tersebut.
"Mali dan Burkina Faso memperingatkan bahwa setiap intervensi militer di Niger akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Burkina Faso dan Mali," demikian bunyi pernyataan bersama yang dibacakan melalui stasiun televisi nasional kedua negara.
Niger merupakan produsen uranium terbesar ketujuh di dunia, logam radioaktif yang banyak digunakan untuk energi nuklir dan pengobatan kanker. Meski kaya sumber daya alam, Niger merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Keamanan menjadi isu paling menggangu sejak Bazoum terpilih sebagai presiden pada 2021. Serangan kelompok militan yang berbasis di negara tetangga, Mali, meningkat sejak 2012.
Sejauh ini ribuan orang tewas dan 6 juta orang terusir dari rumah mereka di seluruh wilayah Sahel Afrika Barat.
Niger merupakan sekutu utama negara-negara Barat dalam mengatasi kelompok militan di Afrika Barat. Sejumlah pasukan asing ditempatkan di sana, termasuk Prancis dan Amerika Serikat.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq