Militer Swedia Resmi Terintegrasi dengan NATO, Ancaman Baru untuk Rusia?
STOCKHOLM, iNews.id - Militer Swedia kini resmi terintegrasi dengan NATO. Hal itu ditandai dengan penandatanganan deklarasi bersama terkait dengan proses aksesi Angkatan Bersenjata Swedia ke dalam aliansi pertahanan tersebut.
“Karena hari ini sebagai konferensi integrasi terakhir NATO di Stockholm, kami menandai berakhirnya proses integrasi ini. Dengan penandatanganan deklarasi bersama mengenai integrasi militer hari ini oleh Panglima Tertinggi Swedia, Jenderal Micael Byden, dan Panglima Transformasi Tertinggi Elite NATO Jenderal Philippe Lavigne, Swedia secara resmi telah mencapai integrasi militer penuh ke dalam NATO,” kata Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Latvia, Evika Silina, Kamis (25/4/2024).
Dia menambahkan, bergabungnya militer Swedia menjadi salah satu proses integrasi tercepat dalam sejarah NATO, bersama dengan Finlandia. Penyelesaian proses integrasi ke dalam aliansi selama dua tahun ini menurut dia menjadi tonggak penting bagi Swedia.
Swedia dan Finlandia secara bersamaan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022. Finlandia menjadi anggota aliansi ke-31 pada 4 April 2023. Sementara Swedia resmi menjadi negara anggota NATO ke-32 pada 7 Maret 2024, hampir setahun setelah Finladia.
Rusia telah berulang kali menyatakan keprihatinannya mengenai penumpukan kekuatan aliansi NATO di Eropa. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, Moskow tetap terbuka untuk berdialog dengan NATO namun kedudukan yang setara dan pada saat bersamaan Barat harus meninggalkan kebijakan militerisasi di benua tersebut.
Pada Maret 2023, Kedutaan Besar Rusia di Stockholm mengeluarkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa dengan bergabungnya Swedia dan Finlandia ke NATO, panjang keseluruhan perbatasan Rusia-NATO akan berubah menjadi hampir dua kali lipat. Situasi semacam itu dinilai tidak akan meningkatkan keamanan Eropa. Sementara anggota aliansi baru NATO yang bermusuhan akan menjadi target sah untuk tindakan pembalasan dari Rusia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil