Momen Akrabnya Kim Jong Un dan Menhan Rusia Shoigu di Parade Militer Tampilkan Rudal Nuklir
SEOUL, iNews.id - Pejabat Rusia dan China menghadiri parade militer Korea Utara (Korut) memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea atau Victory Day, Kamis (27/7/2023) malam. Rusia diwakili Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sementara China oleh anggota Politbiro Partai Komunis China Li Hongzhong.
Shoigu dan Li berdiri bersama pemimpin Korut Kim Jong Un di panggung kehormatan selama parade militer, seperti foto yang dirilis kantor berita KCNA, Jumat (28/7/2023).
Pada kesempatan itu, Kim Jong Un, Shoigu, dan Li berbicara, tertawa, serta memberi hormat saat pasukan Korut melintasi panggung kehormatan.
Acara itu juga menampilkan armada tempur teranyat Korut termasuk drone serta rudal berkemampuan nuklir.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 dan Hwasong-18 yang diklaim mampu menjangkau daratan Amerika Serikat turut dihadirkan dalam parade. Selain itu drone mata-mata Korut melakukan terbang lintas.
Shoigu merupakan pejabat pertahanan tertinggi Rusia yang berkunjung ke Korut sejak pecahnya Uni Soviet pada 1991. Sementara Li menjadi pejabat China pertama yang berkunjung sejak pandemi Covid-19.
Penampilan perwakilan Rusia dan China di parade militer yang menghadirkan rudal nuklir Korut juga baru pertama kali. Korut dijatuhi sanksi internasional Dewan Keamanan PBB terkait program nuklir dan rudal balistiknya.
Sebelumnya Kim Jong Un mengadakan jamuan makan siang untuk Shoigu. Pada kesempatan itu, Kim bersumpah Korut akan menunjukkan solidaritas kepada rakyat Rusia dan militernya.
Sementara itu Shoigu memuji militer Korut sebagai yang terkuat di dunia. Keduanya juga membahas kerja sama keamanan dan pertahanan strategis.
Pada kesempatan lain, Shoigu membacakan pidato ucapan selamat dari Presiden Vladimir Putin. Dalam pidatonya Putin mengucapkan terima kasih kepada Korut atas dukungannya selama operasi militer khusus di Ukraina.
AS menuduh Korut membantu Rusia dengan persenjataan dalam perang di Ukraina.
Wakil Juru Bicara Deplu AS Negeri Vedant Patel mengatakan, negaranya sangat khawatir tentang hubungan Rusia dan Korut.
Rusia dan Korut membantah melakukan transaksi senjata terkait perang di Ukraina.
Editor: Anton Suhartono