Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bolivia-Israel Berdamai, Pulihkan Hubungan Diplomatik setelah Gencatan Senjata Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Momen Haru Utusan Trump Sampaikan Duka Cita kepada Negosiator Hamas yang Putranya Tewas Dibom Israel

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:20:00 WIB
Momen Haru Utusan Trump Sampaikan Duka Cita kepada Negosiator Hamas yang Putranya Tewas Dibom Israel
Momen haru mewarnai pertemuan Steve Witkoff dengan kepala negosiator Hamas Khalid Al Hayya di Mesir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Momen haru mewarnai pertemuan antara utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Steve Witkoff, dan kepala negosiator Hamas, Khalid Al Hayya, di Mesir pada 8 Oktober lalu. 

Dalam pertemuan itu, Witkoff menyampaikan belasungkawa pribadi kepada Al Hayya yang kehilangan putranya akibat serangan udara Israel di Doha, Qatar, sebulan sebelumnya.

Serangan pada 9 September 2025 tersebut menargetkan sejumlah pimpinan Hamas yang tengah membahas proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh pemerintahan Trump. Insiden itu menewaskan beberapa anggota Hamas, salah satunya putra Al Hayya yang saat itu berada di lokasi pertemuan.

Dalam wawancara dengan CBS News melalui program 60 Minutes, menantu Trump sekaligus penasihat Timur Tengah, Jared Kushner, menyebut serangan Israel itu sebagai “pukulan telak terhadap kepercayaan diplomatik” antara AS dan sekutunya di kawasan.

“(Serangan itu) Melanggar banyak kepercayaan yang kami rasa pantas kami dapat dari pihak Israel. Itu bukan langkah strategis yang cerdas,” kata Kushner, Selasa (21/10/2025).

Kushner mengungkapkan, Trump secara pribadi meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meminta maaf kepada Qatar, negara yang menjadi perantara utama antara Hamas dan Amerika.

Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh Steve Witkoff, yang turut memimpin proses mediasi tersebut. Dia mengatakan, serangan itu terjadi ketika perundingan AS, Qatar, dan Mesir justru menunjukkan kemajuan signifikan.

“Pertemuan kami sangat produktif. Lalu kami bangun keesokan pagi dan mendapati bahwa telah terjadi serangan ini,” ujar Witkoff, seperti dilaporkan kembali Anadolu.

Namun momen paling menyentuh terjadi saat Witkoff bertemu langsung dengan Al Hayya di Kairo, sebulan setelah tragedi tersebut.

“Kami menyampaikan belasungkawa kepadanya atas kehilangan putranya,” ujar Witkoff.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya juga kehilangan seorang putra, dan kita berdua adalah anggota klub yang sangat buruk, orang tua yang telah menguburkan anak-anak mereka.”

Kushner yang hadir dalam pertemuan itu menggambarkan suasana berubah drastis. Dari semula penuh ketegangan politik, pertemuan menjadi penuh empati dan kemanusiaan.

“Pertemuan itu berubah dari negosiasi dengan kelompok yang dianggap teroris menjadi pertemuan dua manusia yang saling menunjukkan kerentanan,” kata Kushner.

Tragedi tersebut, menurut kedua utusan Trump, justru menjadi titik balik emosional dalam proses diplomasi yang rumit di Timur Tengah. Meski kekecewaan terhadap Israel masih membekas, mereka menilai empati dan rasa kemanusiaan dapat membuka kembali jalan menuju gencatan senjata yang lebih langgeng di Gaza.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut