Momen Jabat Tangan Para Pemimpin yang Mengguncang Dunia
SEOUL, iNews.id - Momentum jabat tangan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In, Jumat (27/4/2018), memberi angin segar penyatuan dua Korea yang terpisah sejak 65 tahun.
Jabat tangan kedua pemimpin ini juga menandai tonggak baru pemulihan hubungan setelah selama bertahun-tahun diwarnai ketegangan akibat uji coba senjata nuklir dan rudal balistik.
Namun tak hanya jabat tangan Kim Jong Un dan Moon Jae In yang memberikan arti besar bagi kedua negara, bahkan mungkin dunia, berikut beberapa momen jabat tangan para pemimpin lainnya yang mengguncang dunia:
1. Yasser Arafat-Yitzhak Rabin (1993)
Setelah berbulan-bulan bernegosiasi secara rahasia di Norwegia, Perdana Menteri (PM) Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat berdiri bersama di Gedung Putih pada 13 September 1993. Mereka menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Oslo untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Salah satu momen paling dramatis dalam pertemuan tersebut, Presiden AS saat itu Bill Clinton, merangkul erat Arafat dan Rabin saat keduanya berjabat tangan.
Kesepakatan Oslo memberikan hak otonomi penuh kepada Palestina, tanpa harus membentuk negara yang berbeda. Kesepakatan ini mengakhiri enam tahun perlawanan rakyat Palestina dalam aksi yang disebut dengan Intifada. Saat itu lebih dari 1.200 warga Palestina dan sekitar 150 warga Israel tewas.
Rabin dibunuh setahun kemudian oleh seorang ekstremis Yahudi yang menentang proses perdamaian. Intifada kedua pun pecah pada 2000.
Presiden AS itu Bill Clinton merangkul erat Perdana Menteri (PM) Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat yang sedang berjabat tangan. (Foto: AP)
2. Barack Obama-Raul Castro (2013)
Saat upacara pemakaman Nelson Mandela pada 2013, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menjadi berita utama karena berjabatan tangan dengan Presiden Kuba saat itu, Raul Castro.
Ini merupakan momen pertama pemimpin kedua negara yang berseteru sejak puluhan tahun tampak akrab.
Beberapa bulan kemudian, hubungan keduanya mencair dengan cepat. Hubungan diplomatik kedua negara kembali pulih pada Juli 2015.
Obama mengunjungi Kuba pada 2016, menjadikannya sebagai Presiden AS pertama yang ke Kuba setelah 88 tahun. Dampaknya, AS melonggarkan embargo ekonomi terhadap Kuba yang sudah berjalan puluhan tahun. Maskapai penerbangan AS melanjutkan penerbangan langsung ke Havana pada November 2016.
Presiden AS Barack Obama saat berjabat tangan Raul Castro di upacara pemakaman Nelson Mandela. (Foto: AP)
3. Ratu Elizabeth II-Martin McGuinness (2012)
Ratu Elizabeth II bertemu dengan tokoh Tentara Republik Irlandia (IRA) Martin McGuiness. McGuiness merupakan mantan komandan tertinggi IRA yang selama bertahun-tahun bermusuhan dengan Inggris untuk menuntut kemerdekaan di provinsinya.
IRA dan Inggris memiliki hubungan berdarah karena menuntut kemerdekaan. Irlandia Utara ingin lepas dari pemerintahan Inggris untuk bergabung dengan Republik Irlandia.
Pria yang kemudian menjadi Wakil Perdana Menteri Irlandia Utara itu berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth II selama kunjungannya pada 2012.
Ini merupakan sikap perdamaian yang tak pernah terbayangkan banyak orang. Pasalnya, masa lalu dan kegiatan operasi keamanan militan McGuinness masih menjadi sumber kemarahan bagi banyak orang Inggris.
Ratu Elizabeth II saat berjabat tangan pertama kalinya dengan Tentara Republik Irlandia (IRA) Martin McGuiness. (Foto: The Telegraph)
4. Xi Jinping-Ma Ying Jeou (2015)
Setelah puluhan tahun mengalami ketegangan menyusul perpecahan di akhir perang saudara pada 1949, Presiden China Xi Jin Ping dan mitranya dari Taiwan, Ma Ying Jeou, bertemu untuk pertama kalinya di Singapura.
Dalam momen langka itu, Xi dan berjabat tangan selama lebih dari satu menit dan tersenyum di hadapan ratusan awak media, sebelum mengadakan pertemuan.
Pertemuan tinggkat tinggi itu menghasilkan dijalinnya hubungan komunikasi langsung antara Beijing dan Taipei serta mencairkan ketegangan kedua pihak.
Meski pertemuan itu bersejarah, tidak ada konsesi besar dari kedua belah pihak. Ma harus membayarnya dengan harga mahal. Warga Taiwan memilih mendukung calon yang menentang Beijing, Tsai Ing Wen, dalam pemilu 2016. Ma pun tersingkir.
Banyak warga Taiwan yang mencemaskan kedaulatan negara jika Ma tetap menjabat.
Momen jabat tangan selama satu menit antara Presiden China Xi Jin Ping dan mitranya dari Taiwan, Ma Ying Jeou. (Foto: Reuters)
5. Donald Trump-Kim Jong Un (2018)
Momen jabat tangan paling bersejarah berikutnya diharapkan terjadi antara Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump. Kim dan Trump rencananya akan bertemu pada Mei atau Juni mendatang. Sejauh ini belum ada pengumuman resmi mengenai kepastian waktu dan lokasi pertemuan. Namun Trump menyebut ada empat kemungkinan tanggal pertemuan serta lima lokasi.
Sementara itu, sebelum bertemu Trump, Kim Jong Un berkunjung ke Korsel untuk berdialog dengan Presiden Moon Jae In. Mereka bertemu di perbatasan kedua Korea di Zona Demiliterisasi, membahas denuklirisasi dan kesepakatan perdamaian permanen.
Kali ini yang ditunggu-tunggu yaitu momen jabat tangan antara Kim Jong Un and Presiden Donald Trump. (Foto: AFP)
Editor: Nathania Riris Michico