Murka Presiden Petro Disebut Gembong Narkoba oleh Trump, Kolombia Tarik Dubes di AS
BOGOTA, iNews.id - Kolombia menarik duta besarnya (dubes) di Amerika Serikat setelah Donald Trump pada Minggu (19/10/2025) menuduh Presiden Gutavo Petro sebagai gembong narkoba. Bukan hanya itu, Trump mengancam akan menghentikan bantuan kepada negara Amerika Latin tersebut.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kolombia menyatakan Duta Besar Daniel Garcia-Pena telah tiba di Bogota untuk bertemu Presiden Petro.
Perselisihan kedua negara semakin memanas dipicu serangan AS terhadap kapal-kapal yang dituduh mengangkut narkoba di Laut Karibia. Sebagian besar kapal-kapal itu berasal dari Venezuela.
Serangan yang telah menewaskan puluhan orang itu secara luas dipandang sebagai pelanggaran hukum AS dan internasional serta menuai kritik keras dari Petro.
Dalam posting-an di media sosial, Trump mengatakan bantuan untuk Kolombia akan dihentikan. Dia juga mengancam, jika Petro tidak mengambil langkah lebih lanjut untuk memerangi perdagangan narkoba di negaranya, AS akan melakukannya sendiri.
Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti menilai pernyataan tersebut sebagai ancaman invasi atau aksi militer terhadap Kolombia.
"Saya tidak bisa membayangkan menutup beberapa hektare (lokasi produksi narkoba) kecuali dengan cara itu, kecuali melalui invasi," ujarnya, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (21/10/2025).
AS juga mengumumkan serangan terhadap sebuah kapal dari Kolombia pada Jumat pekan lalu. Militer AS mengklaim Kapal itu dipimpin oleh kelompok pemberontak sayap kiri yang terlibat dalam pengiriman narkoba.
Petro menanggapi melalui postingan di media sosial, salah satu korban tewas dalam serangan itu adalah seorang warganya yang berprofesi sebagai nelayan, bernama Alejandro Carranza. Korban tidak memiliki hubungan apa pun dengan perdagangan narkoba.
"Para pejabat pemerintah AS telah melakukan pembunuhan dan melanggar kedaulatan kami di perairan teritorial," katanya.
Editor: Anton Suhartono