Museum Louvre Paris Ditutup karena Para Karyawan Takut Tertular Virus Korona
PARIS, iNews.id - Louvre di Paris, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, memutuskan tak menerima wisatawan pada Minggu (1/3/2020), setelah para staf menolak bekerja karena takut akan virus korona.
Christian Galani dari serikat buruh CGT mengatakan kepada AFP, sekitar 300 staf bertemu di pagi hari dan memberikan suara hampir bulat agar musuem tidak dibuka.
Pada Minggu sore, para pengunjung baru mengetahui berita itu ketika mereka tiba di pintu masuk.
"Kami sangat kecewa," kata seorang turis, bagian dari kelompok Italia, seperti dikutip AFP.
"Ini hari yang sempurna untuk pergi ke museum," katanya, di bawah gerimis hujan.
"Tidak ada yang memperingatkan kita dan tidak ada yang tertulis di situs web!" kata pemandu mereka, yang hanya menyebut namanya sebagai Stefania.
Yang lain mengeluh bahwa mereka sudah memesan tiket untuk sore itu di pagi yang sama dan tidak ada tanda-tanda penutupan tertulis di situs web museum.
Louvre, dekat tepi sungai Seine di pusat Kota Paris, dikunjungi 9,6 juta pengunjung tahun lalu, kebanyakan dari mereka adalah orang asing termasuk Amerika, China, dan Eropa.
Manajemen Louvre kemudian mengonfirmasi museum itu tutup sepanjang hari, dan mengatakan akan mengembalikan pemegang tiket.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan terus memberi tahu Anda ketika situasinya berkembang," kata pihak museum di situs webnya.
Manajemen museum tidak mengatakan apakah akan dibuka kembali pada hari ini.
Pada Sabtu, pemerintah mengumumkan beberapa langkah untuk menghentikan wabah di virus korona Prancis, termasuk membatalkan semua pertemuan lebih dari 5.000 orang di ruang terbatas.
"Louvre adalah ruang terbatas yang menampung lebih dari 5.000 orang sehari," kata Galani, yang juga bekerja di museum.
"Ada kepedulian yang nyata di pihak staf."
Karyawan bertemu di pagi hari untuk membahas ketakutan ini, dan Galani mengatakan perwakilan manajemen tidak dapat meyakinkan staf untuk pergi bekerja.
Mereka menuntut langkah-langkah perlindungan, termasuk penyediaan gel pembersih tangan dan penghalang jendela untuk memisahkan kasir dari anggota masyarakat.
Prancis saat ini memiliki 130 kasus virus korona yang dikonfirmasi, 12 orang telah sembuh dan dan dua orang meninggal.
Editor: Nathania Riris Michico