Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Musim Dingin Panjang, Sebagian Wilayah Saudi Masih Diselimuti Es dan Salju

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:46:00 WIB
Musim Dingin Panjang, Sebagian Wilayah Saudi Masih Diselimuti Es dan Salju
Arab Saudi mengalami musim dingin yang panjang tahun ini (Foto: SPA)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.id - Arab Saudi mengalami suhu dingin ekstrem mencapai minus 2 derajat Celsius di wilayah Perbatasan Utara.

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengungkap suhu dingin menyelimuti sebagian besar wilayah Kerajaan dan diperkirakan akan terus berlanjut.

Para pakar cuaca memperingatkan kondisi suhu beku dan potensi embun beku di wilayah utara pekan ini.

NCM juga memperingatkan Kota Turaif akan tetap berada di bawah pengaruh massa udara dingin yang intens, dengan suhu minimum bisa turun lebih jauh, berkisar antara minus 3 derajat Celsius hingga 0.

Cuaca dingin ekstrem sangat jarang terjadi di Saudi. Pada kondisi ini, warga bisa melihat kristal es di tanaman seperti daun saat bangun tidur pada Senin (10/2/2025) pagi.

Otoritas Saudi mengumumkan mulainya rangkaian musim dingin pada 21 Desember 2024 dan berlangsung cukup panjang, diperkirakan berlangsung selama 89 hari. 

Masyarakat Astronomi Jeddah menyatakan, penghitungan musim dingin dimulai berdasarkan peralihan kondisi, di mana waktu malam menjadi lebih panjang daripada siang. Meski demikian, suhu ekstrem sudah melanda Saudi sejak beberapa pekan sebelum itu, termasuk turunnya salju.

Titik balik matahari musim dingin terjadi di Belahan Bumi Utara pada 21 Desember pukul 12.20 waktu Makkah. Pada hari itu, matahari bersinar langsung di atas Garis Balik Selatan, menandai dimulainya musim dingin secara astronomis di Belahan Bumi Utara dan titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Selatan.

Kepala Masyarakat Astronomi Jeddah Majed Abu Zahra menjelaskan, titik balik matahari musim dingin terjadi karena kemiringan sumbu Bumi yakni sebesar 23,5 derajat serta orbitnya yang mengelilingi Matahari. 

Oleh karena itu, belahan bumi utara dan selatan bertukar tempat dalam menerima sinar matahari. Selain itu, karena kemiringan Bumi, bukan jarak yang memisahkannya dari matahari, menjadi alasan terjadinya empat musim.

Pada bagian itu Belahan Bumi Utara menjauh dari matahari, sehingga jam siang hari menjadi lebih pendek, sementara Belahan Bumi Selatan menikmati siang hari yang lebih panjang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut