BAGHDAD, iNews.id - Irak membantah sudah mendapat pemberitahuan dari Amerika Serikat (AS) soal serangan pada Jumat (2/2/2024) malam. AS melancarkan serangan udara ke Irak dan Suriah mengincar lebih dari 85 target Garda Revolusi Iran serta kelompok-kelompok milisi pendukungnya.
Juru bicara pemerintah Irak Bassem Al Awadi mengatakan, tak ada koordinasi apa pun sebelumnya dengan AS mengenai serangan terbaru di Irak.
AS Ingin Jual 48 Jet Tempur Siluman F-35 ke Arab Saudi, tapi Takut Teknologinya Direbut China
Serangan AS, lanjut dia, mengincar pangkalan militer Irak di wilayah Akashat dan Al Qaim serta mengenai lingkungan sipil di dekatnya.
"Pemerintahan Amerika melakukan agresi baru terhadap kedaulatan Irak,” kata Awadi, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Irak INA.
Iran Kutuk Serangan AS ke Irak dan Suriah: Berusaha Tutupi Pelanggaran Israel di Gaza
Agresi terang-terangan tersebut menewaskan 16 orang, termasuk warga sipil serta, melukai 25 lainnya.
Serangan juga menyebabkan kerugian serta kerusakan pada bangunan tempat tinggal serta properti lainnya.
Serang Garda Revolusi Iran, AS Sebut Sudah Kabari Irak Sebelumnya
Awadi menuduh AS telah menipu dengan mengumumkan adanya koordinasi dengan pemerintah Irak sebelum melakukan agresi.
Salah satu serangan mengincar gudang senjata milisi Syiah Hashd Al Shaabi. Kelompok ini berafiliasi dengan Gerakan Nujaba, kelompok milisi Syiah yang didukung Iran.
AS Gempur 85 Target Garda Revolusi Iran, Joe Biden: Ini Akan Berlanjut!
AS melancarkan serangan ke Irak dan Suriah sebagai pembalasan atas gempuran serangan drone ke pangkalan militer di Yordania yang menewaskan tiga tentara dan melukai 40 lainnya. Serangan AS tersebut menewaskan 39 orang, 16 di Irak dan 23 di Suriah.
Iran mengutuk serangan itu dengan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak. Serangan itu juga meningkatnya ketegangan di kawasan serta dianggap sebagai upaya untuk menutupi pelanggaran yang dilakukan Israel di Gaza.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku