Nah, Trump Salahkan China dan India Bikin Perang Rusia-Ukraina Tak Berujung
NEW YORK, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Selasa (23/9/2025).
Selain menyerukan penghentian segera perang di Gaza, Trump juga menuding dua kekuatan Asia, yakni China dan India, sebagai pihak yang membuat konflik Rusia-Ukraina tidak kunjung berakhir.
Trump menyebut kedua negara tersebut menjadi “penyandang dana utama” bagi perang yang sudah berlangsung lebih dari 3 tahun itu.
Pasalnya, Beijing dan New Delhi terus membeli minyak dari Rusia dalam jumlah besar, sehingga ekonomi Moskow tetap kuat meski dihantam berbagai sanksi Barat.
“China dan India adalah penyandang dana utama perang yang sedang berlangsung di Ukraina dengan terus membeli minyak Rusia,” kata Trump, dikutip dari Sputnik, Rabu (24/9/2025).
Trump lalu membanggakan hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang selalu baik. Hubungan positif itulah yang dia yakini bisa mengakhiri perang.
Perang di Ukraina, kata Trump, tidak membuat Rusia terlihat baik.
Trump juga mengecam negara-negara Uni Eropa yang masih membeli minyak dan gas Rusia meskipun sebagian besar telah berupaya mengalihkan ketergantungan mereka dari Rusia.
Perang di Gaza Harus Dihentikan
Dalam pidatonya, Trump lebih dulu menekankan pentingnya penghentian perang di Gaza. Ia menyerukan semua pihak kembali ke meja perundingan, pembebasan seluruh sandera, serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut. Namun, begitu beralih ke isu Ukraina, nada bicara Trump berubah lebih tajam dengan menyalahkan kebijakan energi dua negara raksasa Asia.
Menurutnya, selama aliran dana dari penjualan minyak masih mengalir, Rusia akan mampu membiayai operasi militernya tanpa khawatir terhadap tekanan ekonomi. Kondisi ini membuat upaya damai yang diusung Barat sulit tercapai.
Editor: Anton Suhartono